Terkait hal ini, dr Valentina Fransisca Wibowo mengatakan, pemakaian deodoran mungkin saja menyebabkan kanker jika digunakan berlebihan. "Ketika digunakan secara berlebihan atau hingga iritasi dan tetap dipaksa (menggunakan), mungkin itu yang bermasalah," kata dr Sisca kepada detikHealth baru-baru ini.
Baca juga: Deodoran Diduga Dapat Sebabkan Kanker Payudara
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama beberapa tahun, para peneliti telah mempelajari hubungan antara zat yang disebut paraben dan kanker payudara. Paraben banyak digunakan sebagai pengawet untuk membunuh kuman pada kosmetik seperti deodorant atau antiperspirant.
Peneliti telah mengetahui bahwa paraben sedikit menyerupai fungsi hormon estrogen pada wanita. Sedangkan hormon estrogen sendiri merupakan faktor risiko kanker payudara. Penelitian tahun 2004 menemukan adanya paraben dalam sampel jaringan kanker payudara, namun 99 persen paraben dapat diperoleh dari berbagai sumber, termasuk kosmetik dan makanan.
American Cancer Society mengatakan 99 persen manusia sebenarnya terpapar oleh paraben setiap hari, namun hingga kadar tertentu bahan tersebut aman bagi manusia. Penelitian tahun 2002 juga membuktikan, tidak ada bukti peningkatan risiko kanker pada pengguna parfum dan deodoran.
Jika memang merasa khawatir bisa membahayakan kesehatan, maka pilihlah produk antiperspirant atau deodoran yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Baca juga: Kekeliruan Seputar Penyebab Kanker (rdn/vit)











































