Menurut dr Dharmawan A. Purnama, SpKJ, Attention Deficit Hyperactive Disorders alias ADHD ini memang sebaiknya diterapi sedini mungkin agar kondisi tersebut bisa lebih terkendali. Dengan terapi yang tepat, perilaku yang mengganggu anak bisa dikurangi.
Terapi tepat juga diharapkan bisa membantu perbaikan dalam proses belajar anak, yang berujung pada perbaikan prestasi sekolah. Jika sebelumnya ADHD pada anak cukup mengganggu kehidupan sosialnya, maka dengan terapi hubungan anak dengan teman, saudara, orang tua dan guru pun diharapkan bisa lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Anak Hiperaktif Belum Tentu ADHD, Begini Cara Mendiagnosisnya
Selain terapi konseling, ADHD juga seringkali membutuhkan terapi dengan obat. Ini penting karena pada dasarnya ADHD merupakan gangguan yang bersifat biologis dan memengaruhi kinerja otak. Kapan obat diberikan?
Yang pasti, dr Dharmawan menjelaskan bahwa terapi obat menjadi pilihan ketika sebelumnya sudah dilakukan terapi konseling dan terapi non-farmakologi namun hasilnya belum optimal. Juga ketika hambatan ADHD sudah mengganggu fungsi sosial, edukasi dan emosional anak.
"Kalau dengan terapi konseling dan terapi non-farmakologi anak sudah menunjukkan perbaikan ya tidak perlu diberikan obat," imbuh dr Dharmawan.
Baca juga: Kenali, Tanda-tanda Anak dengan ADHD yang Perlu Diketahui Orang Tua (ajg/vit)











































