Jakarta -
Pengobatan alternatif populer di mata masyarakat karena murah dan cenderung bersumber dari budaya tradisional. Namun hati-hati, tidak semua pengobatan alternatif memiliki manfaat seperti yang diiklankan.
Akupunktur merupakan salah satu bentuk pengobatan alternatif yang manfaatnya sudah diteliti secara ilmiah lewat penelitian. Pengobatan tradisional asal China ini mampu mengobati berbagai macam keluhan ringan hingga sedang.
detikHealth pun merangkum 5 manfaat terapi akupunktur yang sudah terbukti secara ilmiah dan dibuktikan melalui penelitian. Apa saja?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bisa Keluarkan Darah Kotor, Bagaimana Efektivitas Bekam Sembuhkan Penyakit?
1. Cegah migrain
Foto: iStock
|
Penelitian yang dilakukan oleh Ling Zhao dan rekan-rekannya dari Chengdu University of Traditional Medicine, Sichuan, China, mengatakan pasien migrain tanpa aura (migrain tanpa gejala pusing, mual atau mata kabur) bisa mendapat manfaat dari terapi akupunktur rutin.
Dengan terapi akupunktur rutin minimal 5 kali per minggu selama satu bulan, jumlah serangan migrain yang dialami bisa berkurang hingga tiga kali.
2. Redakan nyeri kronis dan depresi
Foto: thinkstock
|
Menurut Hugh MacPherson, profesor dari Acupuncture Research di University of York di Inggris, akupunktur memberikan peningkatan angka yang cukup signifikan terhadap pengobatan nyeri kronis dan depresi. Dengan begitu, diharapkan para ahli kesehatan bisa lebih percaya diri saat memilih akupunktur sebagai bentuk terapi yang diberikan pada pasien.
"Tidak hanya lebih hemat. Akupuntur juga mengurangi rasa sakit dan memperbaiki suasana hati. Sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada obat. Terlebih konsumsi obat pasti memiliki efek samping," kata MachPherson dikutip dari Indian Express.
3. Atasi ejakulasi dini
Foto: thinkstock
|
Ejakulasi dini merupakan salah satu penyakit yang sangat mengganggu pria, terutama yang sudah menikah. Nah, Katy Cooper dari University of Sheffield, Inggris, melakukan penelitian untuk melihat efektivitas tiga jenis pengobatan alternatif terhadap ejakulasi dini, salah satunya adalah terapi akupunktur.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Sexual Medicine menyebut terapi akupunktur mampu menambah 3 menit untuk waktu yang dibutuhkan pria sebelum ejakulasi.
4. Lancarkan BAB
Foto: Thinkstock
|
Electroacupuncture, metode pengobatan yang menggabungkan terapi akupunktur dengan tegangan listrik rendah, sedang marak di China. Sebuah studi menyebut metode pengobatan ini memiliki manfaat untuk meredakan sembeli sekaligus melancarkan buang air besar (BAB)
Hasil penelitian menyebut kelompok pertama yang mendapatkan terapi electroacupuncture mengalami frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih baik dan pergerakan usus besar yang meningkat.
5. Redakan hot flash
Foto: thinkstock
|
Hot flash merupakan gejala menopause yang membuat tubuh terasa panas seperti terbakar. Kondisi ini muncul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen pada tubuh wanita.
"Hot flash itu biasanya memang problem yang sangat mengganggu karena bisa membuat seperti terbakar di wajah akibat hormon esterogen. Ketika sudah menopause dan hormon esterogen turun, dengan akupunktur kita bisa merangsang sistem produksi esterogen yang lain," lanjut dr Hafiz Fizalia.
Penelitian yang dilakukan oleh Ling Zhao dan rekan-rekannya dari Chengdu University of Traditional Medicine, Sichuan, China, mengatakan pasien migrain tanpa aura (migrain tanpa gejala pusing, mual atau mata kabur) bisa mendapat manfaat dari terapi akupunktur rutin.
Dengan terapi akupunktur rutin minimal 5 kali per minggu selama satu bulan, jumlah serangan migrain yang dialami bisa berkurang hingga tiga kali.
Menurut Hugh MacPherson, profesor dari Acupuncture Research di University of York di Inggris, akupunktur memberikan peningkatan angka yang cukup signifikan terhadap pengobatan nyeri kronis dan depresi. Dengan begitu, diharapkan para ahli kesehatan bisa lebih percaya diri saat memilih akupunktur sebagai bentuk terapi yang diberikan pada pasien.
"Tidak hanya lebih hemat. Akupuntur juga mengurangi rasa sakit dan memperbaiki suasana hati. Sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada obat. Terlebih konsumsi obat pasti memiliki efek samping," kata MachPherson dikutip dari Indian Express.
Ejakulasi dini merupakan salah satu penyakit yang sangat mengganggu pria, terutama yang sudah menikah. Nah, Katy Cooper dari University of Sheffield, Inggris, melakukan penelitian untuk melihat efektivitas tiga jenis pengobatan alternatif terhadap ejakulasi dini, salah satunya adalah terapi akupunktur.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Sexual Medicine menyebut terapi akupunktur mampu menambah 3 menit untuk waktu yang dibutuhkan pria sebelum ejakulasi.
Electroacupuncture, metode pengobatan yang menggabungkan terapi akupunktur dengan tegangan listrik rendah, sedang marak di China. Sebuah studi menyebut metode pengobatan ini memiliki manfaat untuk meredakan sembeli sekaligus melancarkan buang air besar (BAB)
Hasil penelitian menyebut kelompok pertama yang mendapatkan terapi electroacupuncture mengalami frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih baik dan pergerakan usus besar yang meningkat.
Hot flash merupakan gejala menopause yang membuat tubuh terasa panas seperti terbakar. Kondisi ini muncul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen pada tubuh wanita.
"Hot flash itu biasanya memang problem yang sangat mengganggu karena bisa membuat seperti terbakar di wajah akibat hormon esterogen. Ketika sudah menopause dan hormon esterogen turun, dengan akupunktur kita bisa merangsang sistem produksi esterogen yang lain," lanjut dr Hafiz Fizalia.
(mrs/up)