"Aku lebih ngajak dia ngobrol sih ya. Lebih bernegosiasi. Biasanya itu berhasil bikin dia nggak ngambek lagi," kata Astrid ditemui usai #MyBabyKeramasCeria di Playparq, Kemang, baru-baru ini.
Ambil contoh, ketika Anabelle menolak dikeramasi, Astrid akan memberi pengertian pada putrinya bahwa keramas bisa membuat rambut Anabelle bersih dan wangi. Atau, Astrid akan bernegosiasi misalnya setelah keramas, rambut Anabelle akan di-styling oleh sang mama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Saran Psikolog Agar Anak Tak Jadikan Tantrum Sebagai 'Senjata'
"Dia pernah ngambek, nangis, sampai guling-guling gitu. Aku diemin aja, aku ngobrol aja sama temanku. Tapi tetap aku awasi, aku lihatin dia. Jadi dia sampai capek sendiri, terus tidur di tempat dia guling-guling tadi," kata Astrid.
Menurut Astrid, ia menekankan bahwa dengan Anabelle menangis, itu tidak akan mengubah keadaan. Kiat Astrid ini rupanya berhasil. Ketika awalnya Anabelle merajuk tapi justru didiamkan sang mama, bocah 4 tahun itu pun mulai melunak.
"Intinya kita nggak perlu buat ini sebagai big deal. Jadi anak ngambek nangis terus kita histeris 'Kamu kenapa sih ngambek gini', nggak kayak gitu. Santai saja, stay cool. Makanya aku lebih kedepankan pendekatan ngobrol ke Anabelle kalau dia lagi ngambek," tutur Astrid.
Baca juga: Untuk Efek Jera, Perlukah si Kecil Dikurung Saat Tantrum?
(rdn/up)











































