Gerak Sedikit Saja, Wanita Ini Bisa Tiba-tiba Kejang dan Kaku

Gerak Sedikit Saja, Wanita Ini Bisa Tiba-tiba Kejang dan Kaku

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Kamis, 02 Mar 2017 12:07 WIB
Gerak Sedikit Saja, Wanita Ini Bisa Tiba-tiba Kejang dan Kaku
Foto: Twitter
Jakarta - Dari luar Antoinette Acosta tampak seperti wanita pada umumnya. Tetapi nyatanya ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Ia bahkan mendapat julukan 'patung hidup'.

Antoinette tak lahir dengan kondisi ini. Kira-kira baru sekitar tahun 2009, Antoinette mengalami keanehan pada dirinya. Dimulai dengan gangguan keseimbangan dan tremor yang tak diketahui pemicunya, sehingga ia sering terjatuh tanpa sebab.

"Pernah suatu ketika saya enak-enak sikat gigi lalu tahu-tahu posisi tangan saya mencoba memasukkan sikat gigi ke dalam tenggorokan, atau saat makan rahang saya mendadak terkunci," kisahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Antoinette juga pernah tak sengaja menggigit pipinya sendiri hingga berdarah. Bahkan kejangnya bukan kejang biasa. Semisal dadanya mengalami kejang, maka Antoinette akan otomatis susah bernapas. Atau saat pita suaranya mengejang, bicaranya terdengar seperti melantur hingga sering dikira sedang mabuk berat.

Tak jarang Antoinette mengaku kepalanya ikut kaku sehingga terasa sangat berat dan berakibat ia tak bisa menengok ke kanan maupun kiri.

"Orang mengira saya baik-baik saja tapi saya harus berjuang untuk menjalani keseharian. Tak hanya untuk bekerja atau berbelanja, untuk mandi saja sulit karena ketika lengan saya terangkat, ini saja sudah bisa memicu kejang," lanjutnya.

Baca juga: Helen Stephens Jadi Hulk di Dunia Nyata Akibat Kejang Otot

Awalnya ia diduga mengidap penyakit Lyme atau sindrom Guillian-Barre, tetapi hasil tesnya negatif. Setelah menderita bertahun-tahun, Antoinette akhirnya menemukan titik terang ketika dirujuk ke seorang dokter spesialis di tahun 2014.

Begitu melihat Antoinette, dokter mencatat gejala pada wanita berusia 47 tahun ini mirip dengan Stiff Person Syndrome (SPS). Setelah itu ia diminta menjalani tes darah.

Antoinette tak mau ambil pusing, tetapi seorang teman mencoba mengeceknya di internet. Ternyata gejala SPS memang mirip dengan yang terlihat pada Antoinette.

Sesuai dengan namanya, otot di tubuh pasien SPS bisa tiba-tiba menegang tak terkendali lalu menjadi kaku.

Tak tahunya hasil tes darahnya pun positif menyatakan ia mengidap SPS. Padahal saat itu ibu dua anak tersebut baru saja pindah ke Tennesse dan tengah menyesuaikan diri.

Karena belum kenal betul dengan tempat tinggal barunya itu, ia juga khawatir tak ada dokter yang bisa merawatnya. Beruntung bagi Antoinette, seorang dokter setempat mengaku pernah menangani pasien dengan kondisi serupa.

Sejauh ini SPS belum ada obatnya. Ada kemungkinan kondisi Antoinette diredakan dengan dua prosedur: transplantasi sel punca ataupun plasmapheresis, sebuah prosedur di mana plasma darahnya diganti agar dapat menghentikan antibodi tubuh menyerang sel-sel yang masih sehat.

Untuk sementara, ia diberi resep obat seadanya seperti Valium, setidaknya untuk meredakan gejalanya sembari menunggu diadakannya percobaan untuk mencari pengobatan SPS.

Kini Antoinette harus berupaya membiasakan dirinya, kendati ia tak lagi bisa bekerja. Jangankan untuk bekerja, makanpun sulit sehingga bobot tubuhnya menurun drastis hanya dalam waktu enam bulan, begitu juga dengan daya ingatnya.

Baca juga: Kisah Ben Oakley, Harus Minum Minyak Ganja demi Atasi Sakit Langkanya (lll/vit)

Berita Terkait