Pada proses penciptaan yang alami, sel sperma dan sel telur umumnya dibutuhkan untuk menciptakan embrio. Persyaratan tersebut mutlak bahkan pada prosedur kehamilan berbantu mutakhir seperti bayi tabung.
Nah dalam laporan di jurnal Science, para peneliti dari University of Cambridge menyebut telah menemukan cara bagimana memandu sel punca atau stem cell agar bisa membentuk embrio. Sebelumnya sulit untuk memicu sel punca agar bisa berkembang menjadi sel-sel yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin studi Profesor Magdalena Zenricka Goetz mengatakan mereka menggunakan dua tipe sel punca dan teknik kerangka tiga dimensi agar bisa menciptakan embrio.
"Kami tahu bahwa interaksi antar sel punca adalah sesuatu yang penting untuk perkembangan (embrio -red). Tapi hal yang paling mencolok adalah bagaimana studi ini mengilustrasikan sel-sel bisa memandu satu sama lain," kata Prog Magdalena seperti dikutip dari BBC, Sabtu (4/3/2017).
Prof Magdalena mengatakan untuk saat ini usia hidup embrio masih tertahan hanya 14 hari saja. Alasannya karena peneliti belum bisa menciptakan 'kuning telur' dari sel punca yang akan berperan sebagai bahan makanan embrio.
Ketika nantinya bahan makanan embrio sudah bisa diciptakan, maka bukan tidak mungkin embrio tikus dapat terus berkembang hingga sempurna. "Ini masih penelitian awal tapi kalau mereka sudah berhasil menciptakan sinergi sel-sel untuk membentuk embrio dan nutrisi yang dibutuhkan, maka Anda bisa membayangkan peluang di masa depan kita mengembangkan embrio manusia di laboratorium," komentar ahli medikolegal Profesor Jonathan Montgomery dari University College London.
Untuk saat ini, peneltian pada embrio manusia masih belum dilakukan karena diatur dengan ketat.
Baca juga: Embrio Chimera Manusia-Babi Berhasil Diciptakan (fds/vit)











































