"Aku pernah nyakitin binatang. Aku juga pernah nyakitin diri sendiri pakai benda tajam. Kalian lihat aku tatoan kan, ini karena aku nggak merasa sakit dan malah nikmatin," ujar Hana Alfikih di peringatan Hari Bipolar Sedunia 2017 baru-baru ini.
Upaya menyakiti diri sendiri itu dilakukan Hana saat dirinya dalam fase depresi. Katanya, ketika depresi, dirinya memang tidak bisa berpikir panjang, tidak mempertimbangkan risiko atas kegiatan menyakiti dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukisan Hana Foto: Nurvita Indarini |
"Aku sering melihat bayangan hitam, ada banyak suara di kepala aku. Bahkan dulu nyalain keran, dengar suara air aja aku takut," kenang Hana.
Baca juga: Curhat Perempuan dengan Bipolar: Sering Disebut 'Sinetron Banget'
Ketika berkonsultasi ke psikiater, Hana pun mendapat obat untuk menstabilkan suasana hatinya. Selain itu dia berupaya untuk mengontrol makannya. Menurut pengakuan Hana, dirinya sudah menjauhi daging dan makanan gorengan. Ternyata upaya ini cukup efektif membuat suasana hatinya stabil.
Hana (Foto: Nurvita Indarini) |
Untuk mengatasi keinginan menyakiti diri sendiri, Hana pun memilih 'mengalihkannya' dengan nonton film yang berdarah-darah. "Yang true story, yang ending-nya tragic, itu bisa membantu aku untuk tidak menyakiti diri sendiri," imbuh Hana.
Lebih dari itu, menurutnya, yang terpenting adalah kemauan untuk menerima diri sendiri dan berupaya untuk sembuh. Hana pun menyadari pentingnya komunikasi untuk mengurangi depresi yang dia rasakan.
"Sekarang aku dikondisikan untuk ngomong. Ketimbang aku mendem-mendem lalu pecah," tambahnya.
Hana kini sibuk dengan kegiatan melukisnya. Bagi Hana, melukis membantunya mendapatkan kestabilan suasana hati. Selain itu dukungan dari orang terdekat membuatnya lebih kuat dan bahkan dirinya sudah tidak lagi mengonsumsi obat mood stabilizer.
Baca juga: Ini Alasannya Orang dengan Gangguan Bipolar Perlu Diberi Penanganan
(vit/up)












































Lukisan Hana Foto: Nurvita Indarini
Hana (Foto: Nurvita Indarini)