Tanggapi Skip Challenge, Kemenkes Harapkan Peran UKS dan Orang Tua

Tanggapi Skip Challenge, Kemenkes Harapkan Peran UKS dan Orang Tua

Firdaus Anwar - detikHealth
Jumat, 10 Mar 2017 14:45 WIB
Tanggapi Skip Challenge, Kemenkes Harapkan Peran UKS dan Orang Tua
Foto: Getty Images
Jakarta - Di media sosial beredar video populer yang sebagian besar dilakukan oleh para anak remaja bernama skip challenge atau pass out challenge. Di dalam video tersebut seorang anak berdiri membelakangi tembok lalu dengan perlahan namun kuat-kuat temannya menekan dada sang anak.

Efek penekanan pada bagian dada kemudian mengganggu aliran darah dan asupan oksigen ke otak. Dampaknya anak yang ditekan akan mulai alami gejala asfiksia (kekurangan oksigen) dan hilang kesadaran.

Menanggapi hal tersebut Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan, dr Eni Gustina, MPH, mengatakan bahwa skip challenge adalah sebuah aktivitas yang berbahaya. Menurutnya pihak sekolah lewat Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan keluarga lewat orang tua perlu lebih berperan aktif mengawasi kegiatan anak-anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita baru tahu ini, akan kita sosialisasikan untuk UKS. Kebetulan kami mau ada pelatihan petugas UKS di Jakarta perlu dijelaskan ke anak-anak bahwa otak itu sangat penting. Tidak hanya masalah nutrisi saja tapi kalau dibikin asfiksia sel-sel otak akan mati dan dampaknya irreversible (permanen -red)," kata dr Eni ketika ditemui di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2017).

Tonton video 20detik di sini:


Baca juga: Jangan Tiru! Remaja Ini Tewas Setelah Ikuti Tren Choking Game

Orang tua juga disebut dr Eni perlu lebih memperdalam komunikasi dengan anak. Menginjak usia remaja anak cenderung 'dilepas' sehingga sering kali orang tua tidak tahu atau minim pengetahuan apa yang dilakukan anaknya.

"Komunikasi! Paling penting itu komunikasi dengan anak. Enggak cuma nanya 'PR mu mana sudah selesai belum?'. Tanya apa saja yang dilakukan tadi, bercerita, jadi ada keterbukaan enggak merasa dilepas," pungkas dr Eni.

Baca juga: Dokter Ingatkan Bahaya di Balik Tren Pass Out Challenge (fds/up)

Berita Terkait