4 Manfaat Pelukan yang Sudah Terbukti Secara Ilmiah

4 Manfaat Pelukan yang Sudah Terbukti Secara Ilmiah

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Senin, 13 Mar 2017 15:02 WIB
4 Manfaat Pelukan yang Sudah Terbukti Secara Ilmiah
Foto: thinkstock
Jakarta - Pelukan merupakan kebutuhan semua manusia. Perasaan hangat dan nyaman ketika mendapat pelukan dari keluarga dan orang terkasih tidak bisa digantikan oleh apapun.

Saat kecil, pelukan dari ibu merupakan obat mujarab bagi rasa sakit dan gelisah yang dialami anak. Ketika dewasa, pelukan dari pasangan adalah kunci meredakan stres setelah pulang ke rumah.

Manfaat pelukan bagi kesehatan pun sudah sering diteliti secara ilmiah. Nah, dirangkum dari berbagai sumber, berikut sebagian di antaranya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Pelukan 20 Detik, Tips Jitu dari Ridwan Kamil untuk Hilangkan Stres

1. Jauhkan penyakit infeksi

Foto: thinkstock
Prof Sheldon Cohen, profesor psikologi dari Carnegie Mellon University, Amerika Serikat, melakukan penelitian soal manfaat pelukan dan hubungannya terhadap pencegahan infeksi penyakit. Hasilnya menunjukkan bahwa ternyata ada kaitan erat antara frekuensi pelukan yang didapat seseorang dengan risiko tertular penyakit.

"Penelitian kami menemukan bahwa mereka yang lebih sering dipeluk memiliki level stres yang lebih rendah, sehingga risiko kemungkinan mereka terserang infeksi penyakit pun semakin kecil," tutur Prof Cohen.

2. Jaga kesehatan jantung

Foto: thinkstock
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan tahun 2011, berpelukan memiliki efek yang sama seperti olahraga lari bagi kesehatan jantung. Berpelukan bisa membuat tekanan darah terkontrol dan menjaga irama jantung tetap normal.

Pakar mengatakan hal ini ada hubungannya dengan tingkat stres dan rasa gelisah yang berkurang ketika berpelukan akibat turunnya hormon kortisol di dalam darah.

3. Tingkatkan oksitosin

Foto: thinkstock
Berpelukan juga dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin dalam tubuh. Oksitosin atau yang dikenal juga sebagai hormon kasih sayang merupakan hormon yang bertanggung jawab terhadap rasa senang, bahagia dan cinta kasih.

Mereka yang sering berpelukan dan memiliki kadar oksitosin tinggi diketahui lebih jarang merasa lelah, lebih bersyukur dan berfungsi dengan baik secara sosial maupun individual.

"Oksitosin membantu menghasilkan perasaan tenang. Selain itu, pelukan juga membantu mengurangi stres, menurunnnya tekanan darah, bahkan menurunkan sensasi rasa sakit," kata Madeleine Castellanos, MD.

4. Tambah kepuasan bercinta

Foto: thinkstock
Studi soal hubungan saling memeluk dengan kepuasan seks dan keintiman pasutri dilakukan peneliti di Cognition and Affect Regulation Laboratory, University of Lausanne, Swiss. Ketua peneliti, Anik Debrot mengatakan pada prinsipnya seseorang merasakan emosi positif setelah berhubungan intim.

Studi yang dipublikasikan dalam Personality and Social Psychology Bulletin ini menunjukkan pasangan yang melakukan seks lebih sering secara umum merasa lebih puas. Tapi, kepuasan dan keintiman lebih besar mereka rasakan ketika ada perilaku yang menunjukkan kasih sayang, seperti memeluk.

"Seseorang merasakan emosi positif seperti bahagia dan optimis setelah bercinta, bahkan dalam waktu 6 bulan setelahnya. Ini menunjukkan apa yang baik untuk Anda berarti baik untuk hubungan Anda. Memang tidak ada frekuensi bercinta yang ideal tapi mereka yang bercinta seminggu sekali cukup merasa puas. Tapi jika Anda hendak melakukannya lebih sering, tak masalah,' kata Debrot.

Halaman 2 dari 5
Prof Sheldon Cohen, profesor psikologi dari Carnegie Mellon University, Amerika Serikat, melakukan penelitian soal manfaat pelukan dan hubungannya terhadap pencegahan infeksi penyakit. Hasilnya menunjukkan bahwa ternyata ada kaitan erat antara frekuensi pelukan yang didapat seseorang dengan risiko tertular penyakit.

"Penelitian kami menemukan bahwa mereka yang lebih sering dipeluk memiliki level stres yang lebih rendah, sehingga risiko kemungkinan mereka terserang infeksi penyakit pun semakin kecil," tutur Prof Cohen.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan tahun 2011, berpelukan memiliki efek yang sama seperti olahraga lari bagi kesehatan jantung. Berpelukan bisa membuat tekanan darah terkontrol dan menjaga irama jantung tetap normal.

Pakar mengatakan hal ini ada hubungannya dengan tingkat stres dan rasa gelisah yang berkurang ketika berpelukan akibat turunnya hormon kortisol di dalam darah.

Berpelukan juga dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin dalam tubuh. Oksitosin atau yang dikenal juga sebagai hormon kasih sayang merupakan hormon yang bertanggung jawab terhadap rasa senang, bahagia dan cinta kasih.

Mereka yang sering berpelukan dan memiliki kadar oksitosin tinggi diketahui lebih jarang merasa lelah, lebih bersyukur dan berfungsi dengan baik secara sosial maupun individual.

"Oksitosin membantu menghasilkan perasaan tenang. Selain itu, pelukan juga membantu mengurangi stres, menurunnnya tekanan darah, bahkan menurunkan sensasi rasa sakit," kata Madeleine Castellanos, MD.

Studi soal hubungan saling memeluk dengan kepuasan seks dan keintiman pasutri dilakukan peneliti di Cognition and Affect Regulation Laboratory, University of Lausanne, Swiss. Ketua peneliti, Anik Debrot mengatakan pada prinsipnya seseorang merasakan emosi positif setelah berhubungan intim.

Studi yang dipublikasikan dalam Personality and Social Psychology Bulletin ini menunjukkan pasangan yang melakukan seks lebih sering secara umum merasa lebih puas. Tapi, kepuasan dan keintiman lebih besar mereka rasakan ketika ada perilaku yang menunjukkan kasih sayang, seperti memeluk.

"Seseorang merasakan emosi positif seperti bahagia dan optimis setelah bercinta, bahkan dalam waktu 6 bulan setelahnya. Ini menunjukkan apa yang baik untuk Anda berarti baik untuk hubungan Anda. Memang tidak ada frekuensi bercinta yang ideal tapi mereka yang bercinta seminggu sekali cukup merasa puas. Tapi jika Anda hendak melakukannya lebih sering, tak masalah,' kata Debrot.

(mrs/up)

Berita Terkait