Ya, studi dari Center for Sleep Medicine di NewYork-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center menemukan bahwa kebiasaan ini dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks menjelang istirahat.
Peneliti Dr Dianna Augelli bahkan menganjurkan Anda untuk menjadikan mandi malam sebelum tidur menjadi kebiasaan. "Mandi malam merupakan proses pendinginan yang memberi sinyal tubuh bahwa itu adalah saatnya untuk beristirahat," tutur Augelli, dikutip dari Women's Health Mag.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ngilu Setelah Mandi Malam, Apakah Tanda Rematik?
"Tepat setelah mandi, Anda akan merasa lebih berenergi dan aktif. Namun dengan berjalannya waktu tubuh akan memulai proses pendinginan, sistem tubuh akan lebih siap untuk beristirahat," imbuh Augelli.
Selain membuat rileks, mandi malam sebelum tidur juga membantu Anda 'membersihkan' tubuh dari sisa keringat yang menumpuk di kulit. dr Eddy Karta SpKK dari Edmo Clinic Jakarta Selatan mengungkapkan untuk mandi malam disarankan menggunakan air yang suhunya suam-suam kuku, yaitu mendekati suhu tubuh, 37 derajat Celcius.
Bagaimana dengan kekhawatiran bahwa mandi malam memicu rematik? dr Andra Azwar, SpPD dari RS Royal Taruma Jakarta menjelaskan bahwa mandi malam dan risiko rematik itu tidak ada kaitannya sama sekali alias hanya mitos.
"Rematik itu kaitannya dengan sistem imun dan peradangan. Untuk suhu, nggak ada teori yang menetapkan suhu berapa yang baik, tapi dilihat dari cuacanya seperti apa. Jadi kalau malam dan cuacanya dingin ya mandinya pakai air hangat," terang dr Andra.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Mandi Malam? Ini Penjelasan Dokter
(ajg/up)











































