Menurut dr Bob Andinata SpB(K) Onk dari RS Kanker Dharmais Jakarta, kanker payudara dapat dikendalikan perkembanganya dengan mengenali faktor risiko. Dengan begitu penanganan terhadap kanker payudara akan lebih cepat dan murah.
"Faktor risiko yang pertama adalah usia. Paling banyak terjadi kasus di usia 50 tahun tapi kanker mulai berkembang dari usia 30," kata dr Bob di sela-sela acara 'Beban Kanker Payudara Terus Meningkat' oleh Roche di Le Meridien, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktor risiko selanjutnya adalah menstruasi dini yang terjadi sebelum usia 12 tahun dan menopause di atas usia 52 tahun. Sebab hal itu menandakan tingginya kadar hormon estrogen dalam tubuh yang dapat memicu kanker payudara.
Baca juga: Pasien Kanker Payudara Tak Boleh Makan Daging? Ini Kata Dokter
Lebih lanjut, dr Bob mengatakan riwayat penyakit juga dapat menjadi faktor risiko. Ia mencontohkan, jika seseorang pernah memiliki tumor jinak saat muda maka bisa berkembang menjadi kanker.
"Selain itu, kehamilan anak pertama di atas usia 35 tahun dan tidak menyusui juga meningkatkan risiko kanker. Sebab penelitian membuktikan menyusui bisa mengurangi risiko kanker," imbuh dr Bob
dr Bob mengatakan faktor risiko yang lain berdasarkan penelitian adalah kontrasepsi oral yang digunakan dalam jangka waktu yang lama atau lebih dari 15 tahun. Dan yang terakhir adalah pola hidup yang tidak sehat di mana lemak pada wanita menopause dapat berubah menjadi bentuk estrogen.
Baca juga: Ada Radiasi, Mammografi dan Rontgen Dada Juga Bisa Picu Kanker?
(up/up)











































