Hadapi Fenomena Equinox, Perlukah Mandi Air Dingin Sesering Mungkin?

Hadapi Fenomena Equinox, Perlukah Mandi Air Dingin Sesering Mungkin?

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Kamis, 16 Mar 2017 14:35 WIB
Hadapi Fenomena Equinox, Perlukah Mandi Air Dingin Sesering Mungkin?
Foto: Thinkstock
Jakarta - Pada 21 Maret 2017 nanti disebut-sebut akan ada fenomena equinox, yang akan mendatangkan suhu panas ekstrem hingga 40 derajat Celcius. Bersiap menghadapi hal tersebut, mulai beredar broadcast message terkait kesehatan. Salah satunya adalah sebagai berikut:

Dear all, karena fenomena Equinox yang akan mempengaruhi Malaysia, Singapura dan Indonesia di 5 hari ke depan, pls tinggal di dalam rumah terutama dari jam 12:00-15:00 setiap hari. Suhu akan berfluktuasi sampai 40 derajat Celcius. Hal ini dapat dengan mudah menyebabkan dehidrasi dan matahari stroke. (Ps: Fenomena ini adalah karena matahari diposisikan tepat di atas garis khatulistiwa di tgl 20 Maret.

Harap menjaga diri agar tdk dehidrasi. Setiap orang harus mengkonsumsi sekitar 3 liter cairan setiap hari. Memonitor tekanan darah. Kemungkinan mendapatkan serangan panas. Mandi air dingin sesering mungkin. Mengurangi mkn daging, perbanyak mkn buah & sayuran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi hal ini, dr Laksmi Duarsa, SpKK dari RS Surya Husadha, Denpasar, membenarkan bahwa mandi air dingin baik untuk menyegarkan tubuh selama menghadapi suhu panas ekstrem equinox tersebut. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat.

Salah satunya adalah pemilihan suhu air. Meski mandi air dingin dianjurkan, namun sebaiknya aturlah suhu air agar tidak terlalu dingin. Jika dalam kondisi panas lalu tubuh tiba-tiba disiram air yang terlalu dingin, maka tubuh bisa 'terkejut'.

Baca juga: Kulit Gampang Luka dan Berbekas Ketika Digaruk? Tandanya Kulit Sensitif

"Tubuh kan menyesuaikan dengan suhu air ya. Kalau tubuhnya lagi kepanasan lalu disiram air yang terlalu dingin, nanti tubuhnya tidak siap. Bisa malah jadi menggigil. Lebih baik pakai air bersuhu suam-suam kuku, sudah cukup menyegarkan kok," imbuh dr Laksmi kepada detikHealth.

Yang tak kalah penting, hindari mandi dengan langsung menyiramkan air dingin ke seluruh tubuh. Hal ini juga tak baik bagi kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan. dr Laksmi menganjurkan Anda untuk menyiramkan air perlahan-lahan per bagian tubuh. Misalnya pertama siram dahulu bagian tangan, lalu kaki, wajah dan baru kemudian badan. Dengan begitu, tubuh bisa lebih mudah menyesuaikan suhu.

"Saat sedang kepanasan pori-pori kulit itu sedang terbuka, kalau langsung disiram air yang terlalu dingin nanti langsung tertutup dan bisa-bisa shock. Bahkan bisa sampai pingsan kalau yang disiram itu bagian kepala, ini biasanya terjadi pada anak-anak atau orang dewasa setelah berolahraga," tuturnya.

Nah, berapa kali sebenarnya frekuensi mandi yang dianjurkan untuk menghadapi equinox agar tak dehidrasi? Menurut dr Laksmi, tidak ada frekuensi pasti yang dianjurkan, tidak ada juga patokan frekuensi maksimal mandi yang dianjurkan. Mandi, baik dengan air dingin atau air bersuhu normal, boleh saja dilakukan ketika orang tersebut merasa tidak nyaman.

"Bisa dua kali, bisa juga lebih dari itu. Disesuaikan saja intinya dengan kebutuhan. Yang penting itu tadi, disiramnya perlahan-lahan jangan langsung disiram ke semua badan," pesan dr Laksmi.

Baca juga: Dilakukan Sembarangan, Ganti-ganti Lipstik Bisa Picu Bibir Alergi


(ajg/vit)

Berita Terkait