Rosdiana Setyaningrum MPsi, MHPEd mengatakan cara mengembangkan rasa percaya diri pada anak berkebutuhan khusus prinsipnya sama seperti anak pada umumnya. Misalnya dengan melatih kemampuannya.
"Kemampuannya dikembangkan, apa saja, misalnya menggambar atau memasak. Lalu beri pujian," ucap wanit yang akrab disapa Diana ini di sela-sela konferensi pers peluncuran App Spokle di Mercure Hotel, Jalan Raya Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/3/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Puji 'pinter banget kamu udah bisa ngerjain ini', jangan 'pinter ya' aja. Soalnya nanti anak nggak mengerti dia dipuji untuk apa," sambung wanita lulusan Universitas Indonesia ini.
Nah, ketika anak paham atas pujiannya ia pun akan yakin dengan kemampuan yang memang bisa dia lakukan. Sehingga, secara otomatis rasa percaya dirinya akan berkembang.
Lantas, apa saja penyebab rasa kurangnya percaya diri pada anak berkebutuhan khusus? Menurut Diana hal ini bisa muncul dari rasa yang 'berbeda' dengan anak lain, misalnya pada anak disleksia.
"Selain itu biasanya juga dari lingkungan. Omongan orang kan suka kejam ya tapi bukan anak-anaknya, biasanya itu orang dewasanya seperti 'jangan dekat-dekat nanti nular'," terang Diana.
Baca juga: Kenali Disleksia Kelainan yang Membuat Anak Lambat Belajar
(rdn/vit)











































