Seperti kisah perempuan asal Rangkasbitung, Banten, Tata Arditha. Ia menceritakan awal mula dirinya terjangkit TB hingga divonis menderita MDR-TB karena kuman yang berevolusi dan kebal terhadap obat-obatan penyakit TB.
"Kena TB biasa itu pada tahun 2010, saat itu bekerja di sebuah kantin, langsung ikuti pengobatan 6 bulan sampai sembuh total. Tapi kambuh lagi tahun 2012, artinya tertular lagi, cuma saya masih ikuti pengobatan yang per 6 bulan," tuturnya di sela-sela temu media dalam rangka Hari TB Sedunia 2017 dengan 'Gerakan Masyarakat Menuju Indonesia Bebas Tuberkulosis' di ruang Maharmardjono lantai 3, Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jl HR Rasuna Said Blok X 5 Kav 4-9, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (23/3/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, meski perempuan berusia 30 tahun ini tak pernah putus minum obat TB, nyatanya ia malah divonis positif MDR-TB dan akhirnya dokter merujuk dirinya ke RSUD Persahabatan, Jakarta Timur.
"Pada saat itu kenapa saya bisa dirujuk ke RS Persahabatan karena hasil dahak saya itu yang terakhir positif MDR, tapi tidak langsung saya obati, karena pengobatan itu kan lama selama 2 tahun, dan katanya pakai suntikan juga," ucap perempuan berhijab ini.
Kendati begitu, Tata tak langsung menyerah, demi orang-orang tercinta, akhirnya Tata memutuskan untuk menjalani perawatan intensif. Selain itu ia juga tak ingin penyakit ini semakin parah.
"Saya berpikir di situ saya punya keluarga, kasian keluarga, kalau saya nggak obatin pasti tertular. Baiklah mau ngikutin pengobatan MDR ini dengan syarat pengobatan selama 2 tahun, dan suntikan selama 8 bulan, disuntik kiri kanan," kenangnya sambil tertawa.
Baca juga: Menkes Waspadai Adanya Jenis TB yang Resisten Terhadap Obat
Banyak sekali efek samping yang dirasakan Tata selama menjalani terapi sepanjang 21 bulan. Seperti mual, muntah, pendengaran berkurang, mata rabun, gatal-gatal, dan juga nyeri pada sendi. Tapi kini, perempuan yang aktif menjadi anggota Pejuang Tangguh (Peta) telah dinyatakan sembuh total dari MDR-TB pada Januari lalu. (hrn/up)











































