Soal pencegahan preeklampsia, para pakar punya pandangan yang beragam. Salah satunya disampaikan oleh Dr dr Didi Danukusumo, SpOG(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
"Preeklampsia itu penyebabnya kan gangguan penanaman ari-ari dalam rahim, yang bisa disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, serta inflamasi atau peradangan. Sehingga salah satu pencegahannya salah satunya adalah yang terkait dengan Annexin V," ungkapnya kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi pencegahan yang seperti 'kalau mau cegah diare maka rajin cuci tangan' itu untuk preeklampsia belum ada. Yang ada hanya pencegahan sekunder. Jadi kalau sudah ada preeklampsia ringan atau tanda-tanda awal, lalu ditangani secara cepat untuk mencegah berlanjut lebih parah," ujar dokter yang praktik di RSAB Harapan Kita tersebut.
Baca juga: Faktor Risiko Preeklampsia Berulang Seperti Dialami Kim Kardashian
Seperti kita tahu, hal terpenting untuk mengantisipasi ada tidaknya risiko preeklampsia adalah dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Sebelumnya dr Tunggul D Situmorang, SpPD-KGH dari RS Siloam Semanggi pernah mengingatkan bahwa hipertensi pada kehamilan sama sekali tak bisa dianggap main-main.
"Ini harus special care dan dokter kandungan biasanya akan mengawasi hal ini. Obat-obat yang diresepkan juga sebaiknya diminum sesuai aturan dokter," katanya.
Sedangkan untuk diet atau makanan, dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG dari RSUD Dr Soetomo menambahkan, ibu hamil dengan preeklampsia sebaiknya menjauhi asupan-asupan yang mengandung garam dalam kadar tinggi, karena efeknya yang dapat meningkatkan tekanan darah.
"Sementara untuk aktivitas, sebisa mungkin sebaiknya ibu hamil dengan preeklampsia membatasi aktivitas. Jangan terlalu lelah dan memaksakan diri melakukan aktivitas sehari-hari terlalu berat," pesannya.
Baca juga: Berat Badan Naik Terlalu Drastis Saat Hamil? Awas Kena Preeklampsia (lll/vit)











































