Kondisi semacam ini sebenarnya terbilang langka, tetapi efek racun ular terhadap tubuh manusia pada dasarnya memang tidak selalu sama.
Nyatanya ada kasus-kasus unik di mana manusia mengalami efek yang lain dari yang lain ketika digigit ular berbisa. Untuk lebih jelasnya, simak paparannya seperti dirangkum detikHealth, Jumat (31/3/2017) berikut ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Penciuman hilang
|
Foto: Siti Rahmayanti/Pembaca detikcom
|
Beberapa hari setelah diperbolehkan pulang, barulah pria asal Australia ini menyadari jika penciumannya menurun, bahkan sempat menghilang atau biasa disebut anosmia. Sayangnya ia baru datang ke dokter lagi setelah setahun kemudian dan kondisinya dianggap terlanjur parah sehingga sulit tertangani.
Belakangan, kemampuan penciumannya memang membaik, tetapi tidak sebaik sebelum ia digigit ular.
2. Limpa pecah
|
Foto: (Wahyu/detikTravel)
|
Tak hanya itu, darah pria berusia 60 tahun itu dikabarkan sulit membeku. Ketika di hari berikutnya, pasien mengeluhkan nyeri perut, tim dokter akhirnya menemukan jika limpa pria ini sudah pecah akibat gangguan pada pembekuan darah tadi. Untungnya pasien akhirnya pulih setelah limpanya diangkat.
Kasus langka ini kemudian dilaporkan dalam jurnal Wilderness and Environmental Medicine di tahun 2014.
3. Daging tumbuh di kaki
|
Foto: (Wahyu/detikTravel)
|
Belakangan ketahuan jika pembengkakan itu merupakan efek dari gigitan ular yang dialaminya 50 tahun lalu atau saat usianya masih 14 tahun. Rasanya memang tidak menyakitkan tetapi cukup mengganggu aktivitas pasien.
Beberapa tahun kemudian, pemeriksaan sinar X menunjukkan massa tersebut terinfeksi dan merobek kulit pasien. Tetapi seelah diangkat, lukanya pun pulih dengan baik sebulan berikutnya.
4. Air mata darah
|
Foto: Rachman Haryanto
|
Hal ini karena bisa ular tersebut mengakibatkan masalah besar pada proses pembekuan darahnya. Untungnya pria yang hanya diketahui berusia 61 tahun itu segera tertangani dan tubuhnya berangsur pulih setelah diberi penawar.
5. Pubertas
|
Foto: thinkstock
|
Masalah yang dimaksud adalah hypopituitarism, di mana korban kehilangan tanda-tanda seks sekundernya. Pada laki-laki, rambut-rambut halus di sekitar kemaluan dan kumisnya akan menghilang. Sedangkan pada perempuan, lekuk tubuh dan payudara yang menonjol akan kembali rata seperti ketika belum memasuki masa puber.
6. Keracunan silikon
|
Foto: thinkstock
|
Menariknya, justru si ular boa yang mati keracunan karena menggigit payudara sang model yang diketahui bernama Orit Fox tersebut. Saat itu Fox memang sedang melakukan sesi pemotretan dengan si ular.
Ternyata payudara Fox mengandung silikon, dan diduga bahan kimia itulah yang membuat tubuh si ular keracunan. Fox selamat meski tetap diberikan suntikan tetanus agar racun si ular tak menyebar di tubuhnya.
Meski sempat heboh di media, kasus ini juga mengundang sejumlah tanda tanya. Tidak sedikit yang meragukan bahwa ular tersebut mati karena keracunan silikon. Selain karena silikon terlindung oleh selubung yang cukup kuat, juga karena ular tidak mengisap apapun dari tubuh korbannya saat menggigit.
Halaman 2 dari 7











































