"Karena itu pada 1940-an hingga 1960-an, penanganannya pun seperti penanganan penderita kelainan jiwa pada saat itu seperti dirawat di rumah sakit jiwa dengan terapi kejut listrik, dan sebagainya," terang dr Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPD.I dalam seminar terkait Hari Autisme Sedunia di RS Budi Kemuliaan, Jl RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Sabtu (1/4/2017).
Baca juga: Pertama Kalinya Karakter Superhero Digambarkan Alami Autisme
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun rupanya, jelas dr Rudy, setahun sebelumnya, Leo Kanner dari Universitas John Hopkins pernah menyatakan adanya hubungan yang dingin antara ibu dengan anak autistik. Akan tetapi karena pemaparannya lebih merinci sifat ibu yang seperti demikian, lantas jadi ada kesalahan pengutipan.
Baru pada 1980-an hingga 1990 terdapat banyak penelitian tentang autisme, baik dari segi penyebab, prognosis maupun terapinya. "Diketahui autisme merupakan penyakit yang menyebabkan masalah otoimun maupun penyakit degeneratif di sel-sel saraf otak," terang dr Rudy.
Baca juga: Kenalkan Ini Julia, Boneka Gadis Cilik dengan Autisme
(vit/up)











































