Menurut psikolog klinis, dra Ratih Ibrahim, MPsi, ini adalah bagian dari tanggung jawab mendasar yang dimiliki orang tua untuk mengantar buah hatinya tumbuh menjadi pribadi yang 'sangat keren' kelak.
"Dari pengalaman, saya tahu bahwa nutrisi dan stimulasi adalah hal yang luar biasa penting. Tapi kadang kita lupa, ada modal yang namanya cinta kasih, karena dengan cinta kita akan nyambung dengan anak. Kita akan tahu apa yang sungguh-sungguh dibutuhkannya dan memberikannya pun pas," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dampak Orang Tua Terlalu Sering Berkata 'Jangan, Nanti Kotor' pada Anak
Dalam kesempatan yang sama, Dr dr Roedi Irawan, MKes, SpA(K) dari RSUD Dr Soetomo Surabaya menambahkan, cinta dan kasih sayang itu bertujuan untuk membentuk kepribadian yang baik pada anak.
Namun ia mengingatkan, kepribadian yang baik pada anak tidak hanya ditiru dari orang tuanya, tetapi juga lingkungannya, baik dari keluarga besar maupun lingkungan sekitar rumah.
Bila semuanya baik, maka anak juga akan tumbuh menjadi berkepribadian baik, terutama saat berada di tengah masyarakat atau bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
Sedangkan 'ke dalam', cinta dan kasih sayang orang tua ke anak dibutuhkan untuk membentuk kepercayaan diri, keuletan dan ketangguhan mereka, termasuk sikap sopan santun.
"Membentuk anak percaya diri itu mudah tapi kalau over-confidence jadinya sombong, padahal mungkin pinternya belum keliatan tapi sudah sombong duluan. Mereka juga jadi cenderung mem-bully atau menyakiti temannya," pesan dr Roedi.
Baca juga: Yuk Coba Cara Ini untuk Ajak Anak Belajar Sambil Bereksplorasi di Rumah (lll/vit)











































