Fakta-fakta Soal Bayi yang Lahir 'Super Gede'

Fakta-fakta Soal Bayi yang Lahir 'Super Gede'

Nurvita Indarini - detikHealth
Kamis, 13 Apr 2017 08:36 WIB
Fakta-fakta Soal Bayi yang Lahir Super Gede
Foto: facebook
Jakarta - Belum lama ini seorang ibu di Melbourne, Australia, melahirkan bayi 'raksasa' yang berat badannya mencapai 6 kg. Nah, soal bayi lahir besar ada fakta-fakta yang perlu diketahui.

Dirangkum detikHealth, berikut ini fakta-fakta tentang bayi lahir besar yang perlu diketahui, yuk simak bersama.

1. Makrosomia

Foto: ilustrasi/thinkstock
Makrosomia terjadi manakala bayi baru lahir memiliki berat lebih dari 4.000 gram atau 4 kg. Penyebab mikrosomia ada berbagai faktor. dr Yassin Yanuar MIB, SpOG, MSc, dari Rumah Sakit Pondok Indah menyebut penelitian menunjukkan bahwa perempuan Hispanik memiliki risiko lebih tinggi mengalami makrosomia pada janin dibandingkan dengan wanita kulit putih, Afrika Amerika, atau Asia.

Selain itu faktor genetik seperti tinggi dan berat orang tua juga mungkin memainkan peran dalam menentukan berat lahir bayi. Selain itu penyebab lainnya adalah adanya hiperglikemia yang intermiten, multiparitas dan penyebab yang tidak diketahui.

Penyebab lainnya adalah diabetes yang tidak terkontrol, obesitas pada ibu, juga kenaikan berat badan ibu yang berlebihan dan berhubungan dengan makrosomia.

2. Usia Kehamilan 'Terlalu Tua'

Foto: ilustrasi/thinkstock
Usia kehamilan yang terlalu tua, di mana lebih dari 40 minggu, juga bisa menyumbang faktor risiko lahirnya bayi makrosomia. "Usia kehamilan yang ideal itu 40 minggu, jika lebih 1 minggu atau lebih dapat menyebabkan bayi lahir dengan keadaan makrosomia," kata dr M. Nurhadi Rahman, SpOG dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Selain itu, jika anak pertama lahir dengan makrosomia, maka kemungkinan anak kedua akan lahir makrosomia pun lebih besar.

Baca juga: Ibu yang Gemar Konsumsi Susu Saat Hamil Ini Lahirkan Bayi Montok 5,9 kg


3. Ibu Hamil Makan Berlebihan dan Risiko Makrosomia

Foto: thinkstock
2013 Lalu, ibu di China melahirkan bayi dengan bobot sekitar 5,9 kg. Kata si ibu, pada saat hamil dirinya mengonsumsi susu, telur, dan buah-buahan.

Sementara itu dokter di Shanghai yang membantu persalinan menyebut perempuan itu banyak menghabiskan waktu di tempat tidur pada saat hamil. Asupan yang berlebihan dari biasanya juga menjadi penyebab perempuan itu dan bayinya bertambah berat badannya dalam waktu singkat.

4. Jika Orang Tuanya Besar, Biasanya Bayinya Besar

Foto: thinkstock
Umumnya bayi-bayi makrosomia memiliki orang tua dengan fisik yang besar pula. Bayi yang dilahirkan Anna Bates pada 1879 silam disebut berbobot sekitar 10 kg dan tinggi 71 cm. Posturnya yang besar ini merupakan 'warisan' dari orang tuanya. Ibu dan ayahnya dikabarkan tinggi besar, di mana memiliki tinggi lebih dari 210 cm.

5. Apa Risikonya?

Foto: ilustrasi/thinkstock
Bayi lahir montok memang menggemaskan. Tapi jika terlalu montok alias lahir dalam kondisi makrosomia, perlu mendapat evaluasi neonatal dan observasi

"Diperlukan observasi jangka panjang bayi, mereka berisiko untuk mengalami, diabetes, obesitas di kemudian hari," terang dr Yassin beberapa waktu lalu.

Sementara dr Nurhadi menyebut bayi dengan makrosomia rentan terkena diabetes. "Bisa saja mengalami diabetes dari lahir karena penurunan kadar gula," ucap dokter yang akrab disapa dr Adi ini.

Bagian tubuh bayi yang biasanya rentan terjadi penumpukan lemak adalah di sekitar badan, serta di antara perut dan dada.

Baca juga: Wow, Besar Banget! Bayi Ini Lahir dengan Bobot 6 Kg


Halaman 2 dari 6
Makrosomia terjadi manakala bayi baru lahir memiliki berat lebih dari 4.000 gram atau 4 kg. Penyebab mikrosomia ada berbagai faktor. dr Yassin Yanuar MIB, SpOG, MSc, dari Rumah Sakit Pondok Indah menyebut penelitian menunjukkan bahwa perempuan Hispanik memiliki risiko lebih tinggi mengalami makrosomia pada janin dibandingkan dengan wanita kulit putih, Afrika Amerika, atau Asia.

Selain itu faktor genetik seperti tinggi dan berat orang tua juga mungkin memainkan peran dalam menentukan berat lahir bayi. Selain itu penyebab lainnya adalah adanya hiperglikemia yang intermiten, multiparitas dan penyebab yang tidak diketahui.

Penyebab lainnya adalah diabetes yang tidak terkontrol, obesitas pada ibu, juga kenaikan berat badan ibu yang berlebihan dan berhubungan dengan makrosomia.

Usia kehamilan yang terlalu tua, di mana lebih dari 40 minggu, juga bisa menyumbang faktor risiko lahirnya bayi makrosomia. "Usia kehamilan yang ideal itu 40 minggu, jika lebih 1 minggu atau lebih dapat menyebabkan bayi lahir dengan keadaan makrosomia," kata dr M. Nurhadi Rahman, SpOG dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Selain itu, jika anak pertama lahir dengan makrosomia, maka kemungkinan anak kedua akan lahir makrosomia pun lebih besar.

Baca juga: Ibu yang Gemar Konsumsi Susu Saat Hamil Ini Lahirkan Bayi Montok 5,9 kg


2013 Lalu, ibu di China melahirkan bayi dengan bobot sekitar 5,9 kg. Kata si ibu, pada saat hamil dirinya mengonsumsi susu, telur, dan buah-buahan.

Sementara itu dokter di Shanghai yang membantu persalinan menyebut perempuan itu banyak menghabiskan waktu di tempat tidur pada saat hamil. Asupan yang berlebihan dari biasanya juga menjadi penyebab perempuan itu dan bayinya bertambah berat badannya dalam waktu singkat.

Umumnya bayi-bayi makrosomia memiliki orang tua dengan fisik yang besar pula. Bayi yang dilahirkan Anna Bates pada 1879 silam disebut berbobot sekitar 10 kg dan tinggi 71 cm. Posturnya yang besar ini merupakan 'warisan' dari orang tuanya. Ibu dan ayahnya dikabarkan tinggi besar, di mana memiliki tinggi lebih dari 210 cm.

Bayi lahir montok memang menggemaskan. Tapi jika terlalu montok alias lahir dalam kondisi makrosomia, perlu mendapat evaluasi neonatal dan observasi

"Diperlukan observasi jangka panjang bayi, mereka berisiko untuk mengalami, diabetes, obesitas di kemudian hari," terang dr Yassin beberapa waktu lalu.

Sementara dr Nurhadi menyebut bayi dengan makrosomia rentan terkena diabetes. "Bisa saja mengalami diabetes dari lahir karena penurunan kadar gula," ucap dokter yang akrab disapa dr Adi ini.

Bagian tubuh bayi yang biasanya rentan terjadi penumpukan lemak adalah di sekitar badan, serta di antara perut dan dada.

Baca juga: Wow, Besar Banget! Bayi Ini Lahir dengan Bobot 6 Kg


(vit/up)

Berita Terkait