Lagi, Peneliti Pastikan Kaitan antara Asma dan Berat Badan Anak

Lagi, Peneliti Pastikan Kaitan antara Asma dan Berat Badan Anak

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Sabtu, 15 Apr 2017 08:08 WIB
Lagi, Peneliti Pastikan Kaitan antara Asma dan Berat Badan Anak
Foto: thinkstock
Jakarta -
Anak gemuk tidak melulu menunjukkan mereka sehat. Untuk kesekian kali, peneliti di Australia memastikan hal ini.
Kesimpulan ini diungkap tim peneliti dari Australia Institute of Health and Welfare (AIHW) pasca melakukan analisis terhadap hasil survei kesehatan yang dilakukan sepanjang tahun 2011-2012.
Dari data itu terungkap 25 persen anak di Australia mengalami kelebihan berat badan. Padahal anak dan remaja dengan kelebihan berat badan terbukti mengalami peningkatan risiko asma hingga 35 persen.
"Buktinya cukup kuat dan konsisten dalam berbagai studi, dan ini menunjukkan adanya hubungan sebab akibat," tegas juru bicara AIHW, Lynelle Moon.
Namun bila dibandingkan anak perempuan, anak laki-laki adalah yang paling rentan terserang asma karena tingkat obesitas mereka yang lebih tinggi.
Menurut peneliti, kelebihan berat badan menyebabkan peradangan di dalam tubuh, yang menjadi faktor risiko utama dari asma.
Namun ironisnya, bukan hanya risiko asma saja yang menghadang mereka. Peneliti juga menemukan remaja dan orang dewasa muda yang kelebihan berat badan memiliki risiko yang tinggi terhadap beberapa jenis kanker dan penyakit yang menyerang kantung empedu.
Sedangkan pada orang-orang di rentang usia 35-64 tahun, mereka dihadapkan pada risiko demensia yang lebih tinggi, yaitu mencapai 41 persen dibanding yang berat badannya normal.
"Ini jelas-jelas menunjukkan bahwa faktor risiko tradisional untuk penyakit jantung dan stroke ternyata juga menjadi faktor risiko yang kuat untuk demensia," tandas Moon seperti dilaporkan ABC Australia.
Meski demikian, Moon mengungkapkan, risiko-risiko ini dapat dikurangi dengan penurunan bobot minimal 3 kg.
"Lebih dari 34 persen penyakit di masa depan akibat kelebihan berat badan dan obesitas pada mereka yang berusia 5-14 tahun bisa dihindari jika mereka mengurangi BMI-nya (Body Mass Index) sebanyak 1 poin (setara dengan 3 kg)," pesannya.
Studi lain dari American College of Allergy, Asthma and Immunology juga memperkuat temuan ini. Anak yang sedari kecil jarang mengonsumsi buah dan sayur, maka akan mengalami peningkatan risiko asma hingga 53 persen. Karena pola makan yang kaya akan nutrisi penting seperti ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
"Tubuh menjadi lebih mungkin menjadi rentan terhadap penyakit dan virus pemicu serangan asma sebagai akibat dari kurangnya nutrisi," jelas peneliti, Maripaz Morales.
(lll/up)

Berita Terkait