"Diramalkan penelitian lima sampai sepuluh persen kejang yang berulang saat kecil 10-12 tahun kemudian memunculkan epilepsi," ucap Prof Dr Zainal Muttaqin SpBS PhD.
Sebab, dikatakan Prof Zainal saat anak mengalami kejang secara berulang, otak akan mengalami kekurangan pasokan zat asam. Selain itu kejang juga dapat menyebabkan kerusakan di bagian otak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Sebabnya Kejang Epilepsi Lebih Rentan Terjadi Saat Tidur
Namun Prof Zainal yang praktik di RS Dr Kariadi Semarang ini mengingatkan bahwa kejang saat anak mengalami demam bukan merupakan tanda epilepsi. Sebab kejang demam bisa dimiliki anak dari faktor genetik.
Oleh karena itu, Prof Zainal menyarankan untuk segera membawa anak ke dokter saat mengalami kejang. Dengan begitu risiko yang bisa dialami anak akibat kejang yang dialami bisa dihindari.
Baca juga: Kejang Epilepsi Bisa Jadi Gejala Awal Tumor Otak
(rdn/up)











































