Diungkapkan ahli gizi dari Tiga Generasi, Sri Ayu Diwdyastuti, S.Gz. diet pada prinsipnya adalah pengaturan pola makan dan pemilihan bahan makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Sebelum seseorang berdiet, termasuk jelang pernikahan, hal yang perlu dilakukan adalah menentukan status gizinya.
Untuk menentukan status gizi, wanita yang akrab disapa Ayu ini mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Misalnya menghitung indeks massa tubuh (IMT), Memghitunga persentase lemak tubuh, atau menghitung perbandingan lingkar pinggang dengan panggul. Dari situ, bisa diketahui apakah seseorang masuk kategori kurang gizi, normal, atau bahkan kelebihan gizi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Makin Gemuk Pasca Menikah, Berkat Diet OCD Bobot Dhimas Turun 14 Kg
Kemudian, misalkan berdasarkan IMT seseorang masuk kategori normal, tapi ketika diperiksa massa lemaknya berlebih, maka perlu dilakukan diet rendah lemak. Ayu menambahkan, seseorang merasa gemuk karena umumnya persentase lemak di tubuhnya tinggi sehingga lemak yang mengembang mengisi tubuh dan menjadi padat.
"Kalau kayak gitu, kita bisa sarankan olahraga untuk membakar lemak. Kalau lemak terbakar, massa otot akan nambah. Apalagi, penurunan bobot yang baik kan sebulan maksimal 2 kg," kata Ayu.
Ia menyarankan, jika ingin memeriksakan diri setidaknya 3 bulan sebelum menikah. Dengan begitu, jika butuh olahraga dan pengaturan pola makan, dalam waktu tiga bulan tubuh sudah tidak kaget lagi.
"Tapi kalau diperiksa nggak ada masalah sih nggak perlu diet ya. Paling jaga makan aja supaya tetap terjaga kesehatannya sampai hari H nanti," pungkas Ayu.
Baca juga: Mana Lebih Wajar Nikah dengan yang Lebih Tua, Pria Atau Wanita?
(rdn/up)











































