Sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan European Society of Urology di London mengaitkan beser di malam hari dengan asupan garam dalam makanan sehari-hari. Makin banyak garam yang dikonsumsi, makin tinggi risiko mengalami beser.
Sekelompok ilmuwan dari Nagasaki University membuktikan hal itu dengan mengamati 321 relawan dengan asupan garam yang tinggi. Di Jepang, asupan garam lewat makanan sehari-hari terkenal cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian sisanya melakukan hal yang sebaliknya, yakni meningkatkan asupan garam dari 9,6 mg/hari menjadi 11 mg/hari. Hasilnya, frekuensi buang air kecil meningkat dari 2,3 kali/malam menjadi 2,7 kali/malam.
Baca juga: Ganti Garam Dapur dengan Garam Meja untuk Cegah Obesitas
Berkurangnya frekuensi buang air kecil di malam hari, yang teramati juga di siang hari, berdampak pada kualitas tidur. Tidur yang cukup, dalam berbagai penelitian dikaitkan dengan risiko stres dan kelelahan yang lebih rendah.
"Pipis di malam hari adalah masalah yang nyata khususnya pada kelompok usia lanjut," kata Dr Matsuo Tomohiro yang memimpin penelitian tersebut, dikutip dari Sciencedaily.
Baca juga: Alasan di Balik Orang yang Gemar Menambahkan Garam Tiap Kali Makan
(up/rdn)











































