Jakarta -
Untuk melindungi dirinya dari predator beberapa tanaman menggunakan racun sebagai mekanisme pertahanan diri. Kita sebagai manusia di zaman dahulu mungkin pernah menjadi korban dari racun beberapa tanaman tersebut namun seiring berjalannya waktu menemukan cara untuk menjinakkannya hingga bisa dikonsumsi.
Kini karena sudah terbiasa orang-orang mungkin saja lupa tentang kemampuan racun yang dimiliki oleh beberapa buah dan sayuran. Oleh karena itu beberapa kali kembali muncul ke permukaan kabar jatuhnya korban.
Apa saja contoh dari buah dan makanan tersebut? berikut faktanya seperti dikutip dari CNN, Kamis (20/4/2017):
1. Leci
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Di Muzaffarpur, India, selama lebih dari dua dekade dilaporkan ada penyakit misterius yang membuat anak-anak meninggal setelah tiba-tiba saja hilang kesadaran dan kejang-kejang. Setelah peneliti menyelidikinya ternyata penyakit tersebut merupakan gejala keracunan dari buah leci.Dipublikasi di jurnal The Lancet peneliti menyebut anak-anak tersebut meninggal keracunan karena mengonsumsi buah dalam kondisi perut kosong.
Menurut peneliti leci memiliki toksin bernama hypoglycin A yang dapat menghambat tubuh untuk memproduksi glukosa. Pada anak-anak yang perutnya kosong dan lapar gula darah di tubuhnya sudah rendah sehingga bila mengonsumsi leci akan semakin rendah lagi.
Organ tubuh terutama otak membutuhkan glukosa sebagai bahan bakar sehingga ketika kadarnya dalam darah sangat rendah akan mulai menimbulkan kerusakan.
Baca juga: Begini Penjelasan Konsumsi Buah Leci Bisa Berujung Kematian
2. Singkong
Foto: iStock
|
Siapa yang tak tahu dahsyatnya racun sianida? Racun yang pernah populer karena dipakai dalam kasus pembunuhan ini sebetulnya dihasilkan juga oleh singkong.Lalu mengapa tidak banyak orang yang keracunan karena singkong alasannya karena saat dimasak racun sianida akan berkurang. Beberapa singkong yang biasa kita konsumsi juga dari awalnya sudah memiliki kadar racun yang rendah.
"Jika sianida yang masuk ke dalam tubuh masih dalam jumlah yang kecil maka sianida akan diubah menjadi tiosianat yang lebih aman dan diekskresikan dari tubuh," jelas Prof Dr dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), DTM&H, MARS, DTCE, mantan pejabat Kementerian Kesehatan yang kini bekerja untuk World Health Organization (WHO).
Namun kadang dalam beberapa kasus ada orang yang mengonsumsi singkong mentah menyebabkan timbulnya gejala keracunan. Racun akan merusak saraf menyebabkan kelumpuhan bernama konzo dan hal ini biasanya terjadi di daerah-daerah miskin.
3. Belimbing
Foto: Getty Images/Marie France Asia
|
Belimbing bintang saat ranum rasanya manis dan populer digunakan dalam obat herba. Hanya saja bila belimbing ini dikonsumsi oleh seseorang dengan gangguan ginjal maka dapat berakibat fatal.Alasannya karena menurut National Kidney Foundation Amerika Serikat belimbing mengandung racun yang dapat memengaruhi otak. Dalam kebanyakan kasus ginjal kita dapat menetralisir racun tersebut namun pada orang dengan gangguan maka racun dapat menumpuk membuat kerusakan.
Seseorang yang keracunan belimbing bisa menunjukkan gejala cegukan, kebingungan, hingga kejang-kejang. Tak ditangani dengan baik maka racun belimbing dapat menyebabkan kematian.
4. Tebu
Ilustrasi tebu (Foto: reuters)
|
Tebu sendiri sebetulnya tidak berbahaya, namun bila seseorang membiarkannya disimpan dalam waktu lama maka jamur dapat tumbuh. Profesor neurologi Peter Spencer dari Oregon Health and Science University mengatakan jamur yang tumbuh pada tebu tersebut menghasilkan racun berbahaya."Bila seorang anak-anak mengonsumsi jamur tersebut maka bisa menyebabkan kematian atau penyakit saraf permanen," kata Spencer.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeskripsikan jamur pada tebu tersebut bernama artbrinium dan ketika seseorang keracunan olehnya akan menimbulkan gejala muntah-muntah, kejang, dan koma.
5. Kentang
Foto: iStock
|
Kentang yang sudah ditumbuhi kecambah atau hijau warnanya lebih baik dihindari karena bisa jadi sudah menghasilkan racun solanine. Bila seseorang nekat mengonsumsinya maka bisa memicu gejala mual-mual, muntah, sakit perut, diare, halusinasi, dan kelumpuhan.Bila konsentrasi solanine dalam tubuh cukup tinggi bukan tidak mungkin menyebabkan kematian.
Baca juga: Waduh, Roti dan Kentang Juga Bisa Memicu Kanker?
Di Muzaffarpur, India, selama lebih dari dua dekade dilaporkan ada penyakit misterius yang membuat anak-anak meninggal setelah tiba-tiba saja hilang kesadaran dan kejang-kejang. Setelah peneliti menyelidikinya ternyata penyakit tersebut merupakan gejala keracunan dari buah leci.
Dipublikasi di jurnal The Lancet peneliti menyebut anak-anak tersebut meninggal keracunan karena mengonsumsi buah dalam kondisi perut kosong.
Menurut peneliti leci memiliki toksin bernama hypoglycin A yang dapat menghambat tubuh untuk memproduksi glukosa. Pada anak-anak yang perutnya kosong dan lapar gula darah di tubuhnya sudah rendah sehingga bila mengonsumsi leci akan semakin rendah lagi.
Organ tubuh terutama otak membutuhkan glukosa sebagai bahan bakar sehingga ketika kadarnya dalam darah sangat rendah akan mulai menimbulkan kerusakan.
Baca juga: Begini Penjelasan Konsumsi Buah Leci Bisa Berujung Kematian
Siapa yang tak tahu dahsyatnya racun sianida? Racun yang pernah populer karena dipakai dalam kasus pembunuhan ini sebetulnya dihasilkan juga oleh singkong.
Lalu mengapa tidak banyak orang yang keracunan karena singkong alasannya karena saat dimasak racun sianida akan berkurang. Beberapa singkong yang biasa kita konsumsi juga dari awalnya sudah memiliki kadar racun yang rendah.
"Jika sianida yang masuk ke dalam tubuh masih dalam jumlah yang kecil maka sianida akan diubah menjadi tiosianat yang lebih aman dan diekskresikan dari tubuh," jelas Prof Dr dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), DTM&H, MARS, DTCE, mantan pejabat Kementerian Kesehatan yang kini bekerja untuk World Health Organization (WHO).
Namun kadang dalam beberapa kasus ada orang yang mengonsumsi singkong mentah menyebabkan timbulnya gejala keracunan. Racun akan merusak saraf menyebabkan kelumpuhan bernama konzo dan hal ini biasanya terjadi di daerah-daerah miskin.
Belimbing bintang saat ranum rasanya manis dan populer digunakan dalam obat herba. Hanya saja bila belimbing ini dikonsumsi oleh seseorang dengan gangguan ginjal maka dapat berakibat fatal.
Alasannya karena menurut National Kidney Foundation Amerika Serikat belimbing mengandung racun yang dapat memengaruhi otak. Dalam kebanyakan kasus ginjal kita dapat menetralisir racun tersebut namun pada orang dengan gangguan maka racun dapat menumpuk membuat kerusakan.
Seseorang yang keracunan belimbing bisa menunjukkan gejala cegukan, kebingungan, hingga kejang-kejang. Tak ditangani dengan baik maka racun belimbing dapat menyebabkan kematian.
Tebu sendiri sebetulnya tidak berbahaya, namun bila seseorang membiarkannya disimpan dalam waktu lama maka jamur dapat tumbuh. Profesor neurologi Peter Spencer dari Oregon Health and Science University mengatakan jamur yang tumbuh pada tebu tersebut menghasilkan racun berbahaya.
"Bila seorang anak-anak mengonsumsi jamur tersebut maka bisa menyebabkan kematian atau penyakit saraf permanen," kata Spencer.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeskripsikan jamur pada tebu tersebut bernama artbrinium dan ketika seseorang keracunan olehnya akan menimbulkan gejala muntah-muntah, kejang, dan koma.
Kentang yang sudah ditumbuhi kecambah atau hijau warnanya lebih baik dihindari karena bisa jadi sudah menghasilkan racun solanine. Bila seseorang nekat mengonsumsinya maka bisa memicu gejala mual-mual, muntah, sakit perut, diare, halusinasi, dan kelumpuhan.
Bila konsentrasi solanine dalam tubuh cukup tinggi bukan tidak mungkin menyebabkan kematian.
Baca juga: Waduh, Roti dan Kentang Juga Bisa Memicu Kanker?
(fds/vit)