Alasannya karena istirahat merupakan komponen yang tidak kalah penting dari olahraga dalam pola gaya hidup sehat. Bila tubuh dipaksakan untuk terus olahraga maka yang timbul adalah risiko terjadinya cedera lebih parah.
Fisioterapis Kusal Goonewardena dari Elite Akademy Sports Medicine mengatakan secara garis besar fase istirahat setelah olahraga bisa dibagi menjadi tiga bagian. Ia menjelaskannya dengan dibagi contoh menjadi zona merah, kuning dan hijau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu masuk fase remodeling dan tubuh akan mulai beregenerasi, kami menyebutnya ini sebagai zona kuning. Zone merah biasanya terjadi 48 jam setelah olahraga, lalu zona kuning antara dua sampai enam minggu, dan fase terakhir adalah kembali ke aktivitas," papar Kusal.
Baca juga: 5 Hal yang Bisa Mempersulit Pembentukan Otot
Saat kembali beraktivitas pastikan bahwa tubuh benar-benar sudah siap atau berada di zona hijau. Bila memang setelah olahraga kembali dirasakan tidak ada nyeri atau cedera maka artinya tubuh telah beradaptasi mampu menoleransi beban fisik yang ada.
Rasa nyeri yang timbul setelah olahraga sebetulnya terjadi karena ada penumpukan asam laktat dan juga sobekan mikro pada otot. Meski terdengar negatif namun sebetulnya merupakan tanda bagus karena saat proses pemulihan otot akan dibentuk tubuh menjadi lebih besar agar sanggup menghadapi beban.
Profesor ahli ilmu olahraga Michele Olson dari Auburn University Montgomery mengatakan proses pemulihan dan pembentukkan otot tersebut terjadi ketika seseorang tidur.
"Oleh karena itu anda harus istirahat dan membiarkan otot-otot Anda 'makan' antara jadwal olahraga. Bila tidak Anda hanya akan semakin merobek otot-otot membuatnya menjadi semakin lemah," kata Olsen.
Baca juga: Hal-hal yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Berolahraga (fds/vit)











































