Diungkapkan David A Ansel, MD, asisten profesor klinis perkembangan anak di Stanford University School of Medicine, refleks adalah reaksi otot yang membantu bayi menyesuaikan diri dengan kehidupan setelah ia lahir. Seiring bertambahnya usia, otak bayi semakin matang hingga refleks itu akan berhenti terjadi.
"Jika Anda mengetes refleks bayi dan sesakali dia tidak merespons, itu tidak apa-apa. Sebab, beberapa reaksi kadang sulit dilakukan bayi. Tapi jika bayi tidak melakukan refleks tersebut dan tidak menyusu seperti biasa, tidak bisa menggerakkan badannya, segera konsultasi ke dokter anak Anda," kata Ansel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Meski Jaraknya Terbatas, Sejak Lahir Bayi Sudah Bisa Melihat dengan Jelas
1. Refleks melangkah
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
2. Refleks moro
|
Foto: thinkstock
|
"Ini menunjukkan pendengaran, penglihatan, dan kepekaan anak yang baik. Biasanya, refleks ini akan hilang saat anak berumur 2 sampai 6 bulan," kata La Gamma, dikutip dari Fit Pregnancy.
3. Refleks mencari dan mengisap
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
"Sementara refleks mengisap bisa dialami bayi sampai usia 2-3 bulan. Ketika Anda hanya menyentuhkan puting, dot, atau jari ke langit-langit mulut saja, bayi akan mulai mengisapnya," tutur Ansel.
4. Tonic neck reflex
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Refleks ini umumnya akan dialami bayi sampai berusia 4-5 bulan.
5. Tongue-Thrust reflex
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
6. Palmar reflex
|
Foto: Thinkstock
|
Palmar reflex umumnya akan hilang saat bayi berusia 5-6 bulan.
Halaman 2 dari 7











































