dr Andri, SpKJ, FAPM, dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera, mengatakan pada pasangan yang menikah di usia muda, masalah komunikasi memang rentan terjadi. Namun jika memiliki kematangan emosi yang baik, masalah komunikasi yang muncul bisa terselesaikan dengan baik.
"Tapi bisa juga meski komunikasinya baik, tapi salah satunya punya masalah kejiwaan seperti gangguan perilaku, ya tetap akan bermasalah pernikahannya," tutur dr Andri kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kata Ahli Jiwa Soal Perilaku Ayah yang Lempar Bayinya ke Arah Tungku
Gangguan ini membuat pasiennya sulit merasa, memahami atau berinteraksi dengan orang lain, serta kesulitan berinteraksi secara sosial. Tentu saja pengidap gangguan kepribadian rentan memiliki masalah dengan orang lain termasuk di rumah, kantor atau sekolah.
"Pada pasutri, tentu saja ini bisa menimbulkan cekcok. Dampaknya bukan hanya ke mereka, tapi juga ke anak. Bayangkan kalau tiap hari anak lihat bapaknya pukuli ibunya, tentunya berakibat tidak baik bagi tumbuh kembangnya," tambah dr Andri lagi.
Padahal membesarkan anak di lingkungan aman dan nyaman merupakan tanggung jawab orang tua. Sudah banyak penelitian yang membuktikan anak yang dibesarkan di lingkungan yang akrab dengan kekerasan akan tumbuh menjadi pelaku kekerasan di kemudian hari.
"Anak kan tidak bisa memilih orang tuanya. Karena itu jangan sampai anaklah yang jadi korban. Kalau anak dibesarkan dengan nyaman dan aman, di masa depan dia juga akan jadi sosok yang melindungi dan memberi rasa aman dan nyaman pada orang lain," tutupnya.
Baca juga: Cerita Haru Suami Tunggui Istri Pasca Diradioterapi yang Jadi Viral (mrs/up)











































