Gangguan Perilaku Bisa Jadi Penyebab Masalah Komunikasi Pasutri

Gangguan Perilaku Bisa Jadi Penyebab Masalah Komunikasi Pasutri

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Selasa, 25 Apr 2017 16:33 WIB
Gangguan Perilaku Bisa Jadi Penyebab Masalah Komunikasi Pasutri
Foto: thinkstock
Jakarta - Masalah komunikasi biasa dijadikan alasan percekcokan yang dialami pasangan suami istri (pasutri). Nah, menurut pakar, penyebab masalah komunikasi pasutri ini bisa jadi berhubungan dengan kesehatan mental.

dr Andri, SpKJ, FAPM, dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera, mengatakan pada pasangan yang menikah di usia muda, masalah komunikasi memang rentan terjadi. Namun jika memiliki kematangan emosi yang baik, masalah komunikasi yang muncul bisa terselesaikan dengan baik.

"Tapi bisa juga meski komunikasinya baik, tapi salah satunya punya masalah kejiwaan seperti gangguan perilaku, ya tetap akan bermasalah pernikahannya," tutur dr Andri kepada detikHealth.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan dr Andri, masalah komunikasi yang dialami pasutri bisa jadi didasari oleh gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian adalah kondisi di mana pengidapnya memiliki pola pikir yang tidak sehat dan tidak mengikuti norma umum.

Baca juga: Kata Ahli Jiwa Soal Perilaku Ayah yang Lempar Bayinya ke Arah Tungku

Gangguan ini membuat pasiennya sulit merasa, memahami atau berinteraksi dengan orang lain, serta kesulitan berinteraksi secara sosial. Tentu saja pengidap gangguan kepribadian rentan memiliki masalah dengan orang lain termasuk di rumah, kantor atau sekolah.

"Pada pasutri, tentu saja ini bisa menimbulkan cekcok. Dampaknya bukan hanya ke mereka, tapi juga ke anak. Bayangkan kalau tiap hari anak lihat bapaknya pukuli ibunya, tentunya berakibat tidak baik bagi tumbuh kembangnya," tambah dr Andri lagi.

Padahal membesarkan anak di lingkungan aman dan nyaman merupakan tanggung jawab orang tua. Sudah banyak penelitian yang membuktikan anak yang dibesarkan di lingkungan yang akrab dengan kekerasan akan tumbuh menjadi pelaku kekerasan di kemudian hari.

"Anak kan tidak bisa memilih orang tuanya. Karena itu jangan sampai anaklah yang jadi korban. Kalau anak dibesarkan dengan nyaman dan aman, di masa depan dia juga akan jadi sosok yang melindungi dan memberi rasa aman dan nyaman pada orang lain," tutupnya.

Baca juga: Cerita Haru Suami Tunggui Istri Pasca Diradioterapi yang Jadi Viral (mrs/up)

Berita Terkait