4 Cara Menghindari Tidur Ngorok

4 Cara Menghindari Tidur Ngorok

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Kamis, 27 Apr 2017 08:34 WIB
4 Cara Menghindari Tidur Ngorok
Foto: thinkstock
Jakarta - Tidur ngorok alias mendengkur tidak hanya berisik dan mengganggu ketenangan. Bagi yang bersangkutan, ngorok membuat pernapasan tidak lancar dan mengurangi kualitas tidur.

Dalam berbagai penelitian, ngorok dikaitkan dengan sleep apnea atau henti napas saat tidur. Ini menyebabkan seseorang tidak merasa bugar ketika bangun tidur, meski durasi tidurnya terbilang cukup.

Tidur ngorok bisa dihindari dengan beberapa cara. Di antaranya adalah sebagai berikut, seperti dirangkum detikHealth, Kamis (27/4/2017).

1. Perbaiki posisi tidur

Foto: Thinkstock
Tidur ngorok paling sering terjadi pada posisi tidur telentang. Gaya gravitasi, ditambah dengan otot-otot tenggorokan yang mengendur saat tidur membuat saluran napas meyempit. Mengubah posisi tidur jadi miring, pada kebanyakan orang cukup efektif mencegah ngorok.

Baca juga: Terus-terusan Tidur Ngorok? Ini Dampaknya

2. Jauhi rokok dan alkohol

Foto: thinkstock
Alkohol punya efek relaksasi pada otot, termasuk otot-otot di sekitar leher. Melemasnya otot di bagian tersebut bisa menghambat saluran napas ketika tidur telentang.

Sedangkan rokok, partikel-partikel asapnya bisa memicu inflamasi atau radang di saluran napas. Menghindari rokok dan alkohol bisa mengurangi risiko ngorok saat tidur.

3. Pilih-pilih bantal

Foto: ilustrasi/thinkstock
Ada dua hal yang harus diperhatikan ketika memilih bantal, supaya tidak ngorok ketika tidur. Pertama, pastikan tidak terlalu tinggi saat menyangga kepala sehingga leher tidak terlalu menekuk.

Kedua, kebersihan bantal juga harus diperhatikan karena partikel debu bisa memicu radang yang membuat saluran napas menyempit.

Baca juga: Tak Pernah Ganti Bantal yang Dipakai Tidur, Adakah Efeknya Bagi Kesehatan?

4. Rajin-rajin olahraga

Foto: ilustrasi/thinkstock
Obesitas maupun overweight erat sekali kaitannya dengan tidur ngorok. Olahraga memberikan dua manfaat terkait hal itu. Pertama, olahraga akan banyak membakar kalori sehingga berat badan bisa dikurangi.

Kedua, olahraga juga akan mengencangkan otot-otot. Walau tidak spesifik mengencangkan otot leher, otot core yang kuat cenderung menarik otot-otot lain yang mengendur karena berbagai faktor termasuk usia.

Halaman 2 dari 5
Tidur ngorok paling sering terjadi pada posisi tidur telentang. Gaya gravitasi, ditambah dengan otot-otot tenggorokan yang mengendur saat tidur membuat saluran napas meyempit. Mengubah posisi tidur jadi miring, pada kebanyakan orang cukup efektif mencegah ngorok.

Baca juga: Terus-terusan Tidur Ngorok? Ini Dampaknya

Alkohol punya efek relaksasi pada otot, termasuk otot-otot di sekitar leher. Melemasnya otot di bagian tersebut bisa menghambat saluran napas ketika tidur telentang.

Sedangkan rokok, partikel-partikel asapnya bisa memicu inflamasi atau radang di saluran napas. Menghindari rokok dan alkohol bisa mengurangi risiko ngorok saat tidur.

Ada dua hal yang harus diperhatikan ketika memilih bantal, supaya tidak ngorok ketika tidur. Pertama, pastikan tidak terlalu tinggi saat menyangga kepala sehingga leher tidak terlalu menekuk.

Kedua, kebersihan bantal juga harus diperhatikan karena partikel debu bisa memicu radang yang membuat saluran napas menyempit.

Baca juga: Tak Pernah Ganti Bantal yang Dipakai Tidur, Adakah Efeknya Bagi Kesehatan?

Obesitas maupun overweight erat sekali kaitannya dengan tidur ngorok. Olahraga memberikan dua manfaat terkait hal itu. Pertama, olahraga akan banyak membakar kalori sehingga berat badan bisa dikurangi.

Kedua, olahraga juga akan mengencangkan otot-otot. Walau tidak spesifik mengencangkan otot leher, otot core yang kuat cenderung menarik otot-otot lain yang mengendur karena berbagai faktor termasuk usia.

(up/vit)

Berita Terkait