Demikian disampaikan oleh dokter spesialis penyakit dalam RS Pondok Indah, dr Toman L. Toruan, SpPD, KHOM dalam diskusi media di SCBD Jakarta, Kamis (27/4/2017).
Menurut dr Toman, paparan radiasi yang intens, serta kontak berulang dalam waktu lama dengan zat kimia berupa benzena, pestisida dan pupuk kimia diduga menjadi faktor risiko dari myeloma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk paparan radiasi biasanya pada terapis radiologi, lalu untuk zat kimia misalnya pada mereka yang di pabrik cat, sering terpapar pestisida. Terutama yang tidak dilengkapi dengan proteksi memadai dan badannya terpapar dalam jangka waktu lama," ujar dr Toman.
Lain halnya dengan mereka yang bekerja berdekatan dengan radiasi komputer. Menurut dr Toman, radiasi yang memicu timbulnya myeloma adalah yang bersifat radioaktif.
Selain paparan radiasi dan zat kimia, hal lain yang juga diduga berkaitan erat dengan risiko myeloma yakni faktor genetik. "Kerentanan genetik juga diduga memberi andil dalam terjadinya penyakit ini," imbuhnya.
Baca juga: Mengenal Myeloma, Kanker Darah yang Kerap 'Terlupakan'
(ajg/up)











































