Jakarta -
Sebuah klub kebugaran di London memiliki program napercise, yakni 'olahraga' tidur. Konon tidak hanya mengatasi stres, tapi juga bisa membakar kalori.
Program tersebut memang ditujukan bagi para orang tua yang kurang tidur, dan terlalu letih untuk olahraga. Alih-alih diajak bergerak di klub David Lloyd Clubs mereka malah disuruh tidur selama 45 menit.
Sepintas terdengar tidak masuk akal mengingat pembakaran kalori biasanya terjadi saat tubuh melakukan banyak aktivitas fisik. Saat tidur, tubuh cenderung inaktif sehingga metabolisme melambat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di sisi lain, klaim tersebut ada benarnya. Berbagai penelitian menyebut bahwa kurang tidur berhubungan dengan berat badan berlebih.
Baca juga: Terlalu Letih untuk Gerak? Di Klub Ini, Olahraga Bisa Sambil Tidur
Lalu bagaimana caranya tidur bisa menurunkan berat badan? Dirangkum detikHealth, berikut ini penjelasannya.
1. Mencegah overtraining
Foto: thinkstock
|
Anjuran dari organisasi kesehatan dunia atau WHO hanya menyebut 150 menit tiap pekan, untuk olahraga dengan intensitas sedang. Untuk sekadar hidup sehat, olahraga tidak harus dilakukan sepanjang hari. Dalam olahraga, yang terpenting adalah harus terukur dan teratur.Baca juga: Dilema Saat Libur: Tidur Vs Olahraga, Mana Sih yang Lebih Sehat?
Kelelahan akibat olahraga yang berlebihan justru berdampak buruk pada otot. Bahkan dalam kasus yang ekstrem, sel-sel otot hancur lalu masuk ke peredaran darah dan akhirnya mengendap di ginjal. Kalau sudah begini, bagaimana mau langsing dan sehat?
Baca juga: Walau Langka, Rusaknya Sel Otot Akibat Kelelahan Bisa Berdampak Fatal
2. Memulihkan cadangan energi
Foto: Thinkstock
|
Pembakaran kalori paling banyak terjadi saat melakukan aktivitas fisik. Makin tinggi intensitasnya, yang ditandai dengan peningkatan denyut jantung atau heart rate, makin banyak pula kalori yang terbakar.Namun pembakaran kalori juga terjadi dalam intensitas yang lebih kecil ketika tubuh beristirahat. Tubuh tetap menghasilkan energi agar organ-organ vital seperti jantung dan otak tetap bisa bekerja.
Memang, kalori yang terbakar saat tidur tidak cukup masif untuk bisa melangsingkan tubuh. Namun ketika tidur, tubuh melakukan recovery atau pemulihan sel-sel tubuh yang kelelahan. Tubuh juga meningkatkan kembali cadangan energinya agar sesi olahraga selanjutnya bisa optimal.
Baca juga: Ini Risikonya Jika Terlalu 'Maksa' Saat Olahraga
3. Memperbaiki pola makan
Foto: Thinkstock
|
Sebuah penelitian menyebut aktivita fisik berhubungan dengan pola makan. Makin rajin berolahraga, seseorang cenderung memiliki pertimbangan yang lebih baik ketika memilih menu makan. Orang-orang yang jarang olahraga justru lebih banyak terjebak dalam pola makan berlebihan dan pilihan menu makan yang kurang sehat.
Anjuran dari organisasi kesehatan dunia atau WHO hanya menyebut 150 menit tiap pekan, untuk olahraga dengan intensitas sedang. Untuk sekadar hidup sehat, olahraga tidak harus dilakukan sepanjang hari. Dalam olahraga, yang terpenting adalah harus terukur dan teratur.
Baca juga: Dilema Saat Libur: Tidur Vs Olahraga, Mana Sih yang Lebih Sehat?
Kelelahan akibat olahraga yang berlebihan justru berdampak buruk pada otot. Bahkan dalam kasus yang ekstrem, sel-sel otot hancur lalu masuk ke peredaran darah dan akhirnya mengendap di ginjal. Kalau sudah begini, bagaimana mau langsing dan sehat?
Baca juga: Walau Langka, Rusaknya Sel Otot Akibat Kelelahan Bisa Berdampak Fatal
Pembakaran kalori paling banyak terjadi saat melakukan aktivitas fisik. Makin tinggi intensitasnya, yang ditandai dengan peningkatan denyut jantung atau heart rate, makin banyak pula kalori yang terbakar.
Namun pembakaran kalori juga terjadi dalam intensitas yang lebih kecil ketika tubuh beristirahat. Tubuh tetap menghasilkan energi agar organ-organ vital seperti jantung dan otak tetap bisa bekerja.
Memang, kalori yang terbakar saat tidur tidak cukup masif untuk bisa melangsingkan tubuh. Namun ketika tidur, tubuh melakukan recovery atau pemulihan sel-sel tubuh yang kelelahan. Tubuh juga meningkatkan kembali cadangan energinya agar sesi olahraga selanjutnya bisa optimal.
Baca juga: Ini Risikonya Jika Terlalu 'Maksa' Saat Olahraga
Sebuah penelitian menyebut aktivita fisik berhubungan dengan pola makan. Makin rajin berolahraga, seseorang cenderung memiliki pertimbangan yang lebih baik ketika memilih menu makan. Orang-orang yang jarang olahraga justru lebih banyak terjebak dalam pola makan berlebihan dan pilihan menu makan yang kurang sehat.
(up/up)