.webp)
Faktanya, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa dirinya ngorok saat tidur sebelum ada orang lain yang memberi tahu. Suara dengkuran saat ngorok kadang sangat berisik hingga bisa membangunkan orang lain, tetapi sangat jarang seseorang terbangun karena suara dengkurannya sendiri.
Kalaupun ada orang yang ngorok kemudian terbangun, biasanya lebih sering disebabkan oleh 'arrousal trigger' berupa gangguan pada saluran napas. Seringkali, ngorok disertai juga dengan henti napas atau sleep apnea yang membuat seseorang merasa tidak nyaman lalu terbangun untuk membetulkan posisi tidurnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bagaimana caranya mengidentifikasi ngorok atau tidak ketika tidak punya teman atau pasangan tidur?
Ketika seseorang ngorok, maka yang sebenarnya terjadi adalah saluran napas yang menyempit sehingga keluar masuknya udara tidak lancar. Sleep apnea adalah salah satu kondisi yang lebih mengkhawatirkan dan sering dialami orang-orang yang ngorok. Kondisi ini bisa diidentifikasi dari dampak buruk yang menyertainya.
Dikutip dari WebMD, seseorang dengan sleep apnea akan mengalami rasa kantuk yang berlebih di siang hari. Saat bangun tidur akan terasa tidak bugar, bermasalah dengan ingatan maupun konsentrasi, dan bahkan bisa mengalami perubahan perilaku.
Berkurangnya suplai oksigen akibat saluran napas yang tidak lancar juga berdampak pada sistem saraf. Keluhan sakit kepala pada pagi maupun malam hari sering ditemukan pada orang-orang dengan sleep apnea.
"Sekitar separuh orang dengan sleep apnea mengeluhkan sakit kepala," demikian seperti dikutip dari WebMB, Minggu (14/5/2017).
Mulut kering ketika bangun tidur juga bisa dicurigai sebagai tanda-tanda seseorang ngorok sepanjang tidur. Ketika saluran napas tidak lancar, mulut cenderung akan terbuka untuk menangkap lebih banyak oksugen. Jika berlangsung semalaman maka mulut akan terasa kering.
Baca juga: Risiko yang Muncul Bila Selalu Tidur dengan Mulut Terbuka
(up/up)
