Meski demikian, dewasa ini anak usia prasekolah sudah diajari untuk membaca dan berhitung, misalnya ketika dimasukkan ke PAUD. Apalagi standarnya ketika anak masuk sekolah dasar, mereka telah dibekali kedua kemampuan dasar tersebut.
Hal ini dianggap salah kaprah oleh Dr dr Irwanto, SpA(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr Soetomo. Tetapi sebagai orang tua, ia meminta agar mengikuti perkembangan yang ada saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyalahkan, dr Irwanto juga meminta orang tua untuk tidak memarahi atau menyebut anak bodoh saat tidak bisa mengikuti ketika diajari sesuatu, karena normalnya memang belum waktunya mereka belajar.
"Termasuk kalau ada baby sitter atau jika sering diasuh kakek neneknya, berikan pemahaman tentang bagaimana caranya membantu anak dengan tidak memarahi dsb, tergantung kemampuan si anak," lanjutnya.
Baca juga: Kecukupan ASI, Kunci Bayi Bisa Tidur Full 20 Jam
dr Irwanto mengambil contoh ketika ingin mengajari anak dua bahasa. Hal ini tak jadi soal, asalkan orang tua mengutamakan agar anak menguasai satu bahasa terlebih dahulu, terutama yang dipakai dalam keseharian.
"Setelah itu silakan ditambah karena anak-anak ini cepet (belajarnya, red). Misal sampeyan ajak tinggal di luar negeri, nggak perlu diajari dia sudah bisa ngomong sendiri," katanya.
Yang tak kalah penting, pastikan anak tidak tidur terlalu malam jika ingin mengoptimalkan kecerdasannya. dr Irwanto pun meminta orang tua tidak melengkapi kamar anak dengan TV.
"TV itu selain membuat anak tidak bisa tidur, juga bisa membuat anak adiktif, karena dia merangsang gelombang di otak. Makanya juga ada batasan menonton TV untuk anak di bawah usia 6 tahun hanya 1 jam sehari," paparnya.
Selain TV, dokter yang pernah mengenyam pendidikan di Jepang dan Belanda itu juga meminta agar tiap kali menidurkan anak, pastikan lampu kamarnya diredupkan, sebab cahaya dari lampu akan menyebabkan penurunan produksi hormon melatonin.
"Ini penting karena kalau melatoninnya meningkat, anak baru bisa tidur nyenyak," tutupnya.
Baca juga: Stimulasi Tepat untuk Bayi yang Lahir Prematur (lll/vit)











































