dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH dari RS Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan memang salah satu gejala penyakit liver adalah adanya bau amonia yang keluar dari mulut. Namun patut diingat, dibutuhkan pemeriksaan oleh dokter untuk memastikan hal tersebut.
"Kalau bau mulut, memang ada beberapa penyakit yang punya gejala bau mulut. Seperti penyakit liver, itu memang akan membuat penderitanya mengeluarkan bau amonia dari mulut," tutur dr Ari kepada detikHeath.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Gastroenterology.org, bau amonia yang keluar dari seorang pengidap penyakit liver disebut sebagai fetor hepaticus. Fetor hepaticus memiliki bau yang khas karena adanya penumpukan zat-zat kimia dalam darah dan urin.
Penumpukan ini terjadi akibat liver yang berfungsi sebagai penyaring zat sisa dan zat beracun mengalami gangguan. Akibatnya, zat sisa dan zat racun yang harusnya dibuang kembali lagi ke dalam tubuh dan bisa naik hingga tenggorokan.
Fetor hepaticus biasanya terjadi pada penderita penyakit liver stadium lanjut. Selain bau mulut, bau amonia yang menandakan adanya penyakit hati juga bisa tercium lewat urine.
Meski begitu, dr Ari mengatakan pemeriksaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang awam. Pemeriksaan untuk melihat apakah seseorang mengidap penyakit liver harus dilakukan oleh dokter, terutama oleh dokter spesialis penyakit dalam.
"Karena gejala penyakit liver kan bukan hanya bau mulut. Ada gejala lain seperti kulit kekuningan dan pemeriksaan laboratorium untuk melihat SGPT dan SGOT. Makanya harus ke dokter," tutup dr Ari.
Baca juga: 5 Asupan Sehat untuk Gigi Putih dan Cegah Bau Mulut
(mrs/vit)











































