4 Efek Buruk Abaikan Jam Tidur

4 Efek Buruk Abaikan Jam Tidur

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Sabtu, 20 Mei 2017 20:53 WIB
4 Efek Buruk Abaikan Jam Tidur
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Dengan berbagai alasan, begadang saat ini kerap menjadi kebiasaan. Awalnya mungkin dirasa tak berefek apa-apa bagi tubuh, namun faktanya jika dilakukan dalam jangka panjang kebiasaan ini juga bisa merusak kesehatan lho.

Mulai dari mengganggu hormonal dan metabolisme tubuh, hingga merusak kesehatan kulit. Disebutkan oleh nutrisionis Lagizi, Jansen Ongko, MSc, RD, kurang tidur juga dapat membuat Anda mudah gemuk. Ini karena semakin pendek durasi tidur, maka semakin tinggi nafsu makan Anda di hari berikutnya.

Dikutip dari bukunya yang berjudul 'Fit Teen's Diary', Jansen menuturkan 5 efek samping dari kebiasaan terlambat tidur malam:

1. Sulit mengatur nafsu makan

Foto: iStock
Menurut Jansen, seseorang yang tidak mendapatkan cukup tidur cenderung mudah mengalami peningkatan berat badan. Ini disebabkan karena tidur itu sendiri dapat memengaruhi hormon pengatur nafsu makan: leptin dan ghrelin. Kurang tidurjuga membuat Anda menjadi lebih mudah stres dan ingin makan terus-menerus.

2. Sistem imun drop

Foto: ilustrasi/thinkstock
Kurang istirahat juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal. Efeknya, daya tahan tubuh menjadi lebih lemah dan Anda pun jadi lebih mudah sakit, serta tertular penyakit.

Baca juga: Seperti Ini Dampak Kurang Tidur bagi Wajah dan Penampilan

3. Tulang menjadi lemah

Foto: Thinkstock
Tak cuma mengganggu hormon dan metabolisme, kurang tidur juga dapat merusak kesehatan tulang. Jansen menuturkan bahwa pada saat tidur, tubuh akan mengalami proses regenerasi sel dan jaringan tubuh, sehingga kurang tidur akan mengganggu siklus pembentukan dan pelepasan kalsium tulang. Akibatnya, tulang akan menjadi semakin rapuh dan rentah patah saat terjatuh.

Baca juga: Agar Tidur Nyenyak, Jauhi 4 Asupan di Malam Hari

4. Merusak kesehatan kulit

Foto: Thinkstock
Jansen menuturkan jika Anda kebiasaan tidak cukup tidur, maka tubuh akan melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, hormon ini dapat memecah kolagen kulit yang membuat kulit halus dan elastis.

"Akibatnya proses regenerasi kulit akan mengalami gangguan. Kulit pun akan menjadi lebih kering dan kusam. Maka dari itu, mulai saat ini aturlah waktu tidur menjadi setidaknya 6-8 jam sehari," pesan Jansen.

Halaman 2 dari 5
Menurut Jansen, seseorang yang tidak mendapatkan cukup tidur cenderung mudah mengalami peningkatan berat badan. Ini disebabkan karena tidur itu sendiri dapat memengaruhi hormon pengatur nafsu makan: leptin dan ghrelin. Kurang tidurjuga membuat Anda menjadi lebih mudah stres dan ingin makan terus-menerus.

Kurang istirahat juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal. Efeknya, daya tahan tubuh menjadi lebih lemah dan Anda pun jadi lebih mudah sakit, serta tertular penyakit.

Baca juga: Seperti Ini Dampak Kurang Tidur bagi Wajah dan Penampilan

Tak cuma mengganggu hormon dan metabolisme, kurang tidur juga dapat merusak kesehatan tulang. Jansen menuturkan bahwa pada saat tidur, tubuh akan mengalami proses regenerasi sel dan jaringan tubuh, sehingga kurang tidur akan mengganggu siklus pembentukan dan pelepasan kalsium tulang. Akibatnya, tulang akan menjadi semakin rapuh dan rentah patah saat terjatuh.

Baca juga: Agar Tidur Nyenyak, Jauhi 4 Asupan di Malam Hari

Jansen menuturkan jika Anda kebiasaan tidak cukup tidur, maka tubuh akan melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, hormon ini dapat memecah kolagen kulit yang membuat kulit halus dan elastis.

"Akibatnya proses regenerasi kulit akan mengalami gangguan. Kulit pun akan menjadi lebih kering dan kusam. Maka dari itu, mulai saat ini aturlah waktu tidur menjadi setidaknya 6-8 jam sehari," pesan Jansen.

(ajg/vit)

Berita Terkait