Saat Urine Tercium Tak Biasa, Mungkin 6 Hal Ini Penyebabnya

Saat Urine Tercium Tak Biasa, Mungkin 6 Hal Ini Penyebabnya

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Senin, 22 Mei 2017 10:37 WIB
Saat Urine Tercium Tak Biasa, Mungkin 6 Hal Ini Penyebabnya
Foto: Thinkstock
Jakarta - Pada umumnya, urine akan tercium pesing. Namun saat tubuh berada pada kondisi tertentu, aroma urine bisa menjadi sangat tajam dan menyengat. Bahkan tak jarang aromanya menjadi tak pesing seperti biasanya.

Jika demikian, penyebabnya bisa bermacam-macam. Kemungkinan Anda sedang kurang minum atau mungkin ada faktor lainnya. Seperti dirangkum detikHealth dari Men's Health, berikut 6 alasan yang bisa menyebabkan aroma urine menjadi tak biasa:

Baca juga: Tercium Bau Amonia dari Mulut, Tanda Penyakit Liver?

1. Dehidrasi

Foto: thinkstock
Selain membuat warna urine menjadi lebih pekat, kurang minum juga turut memengaruhi aroma dari urine itu sendiri. Ketika tubuh memecah protein yang Anda makan, senyawa tak berwarna yang disebut urea terbentuk, yang kemudian akan dibuang melalui urine.

Nah, air sendiri memiliki fungsi untuk mengencerkan urea tersebut. Ketika Anda kurang minum, maka konsentrasi urea pada urine Anda akan menjadi lebih tinggi. Menurut ahli urologi dari Movassaghi Urology di Santa Monica, Mehran Movassaghi, MD hal ini akan membuat urine Anda menjadi lebih kuning pekat dan aroma pesingnya semakin kuat.

2. Makanan

Foto: iStock
Jika Anda baru saja mengonsumsi makanan-makanan tertentu yang beraroma kuat, besar kemungkinannya urine Anda juga akan mengalami perubahan bau. Beberapa asupan tersebut di antaranya bawang putih dan asparagus.

Menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ), orang yang banyak mengonsumsi asparagus biasanya memiliki urine dengan aroma sulfur yang lebih kuat. Alasan yang sama juga berlaku pada bawang putih.

3. Konsumsi kopi

Foto: iStock
Selain makanan, minuman tertentu seperti kopi jika dikonsumsi berlebihan juga turut memengaruhi aroma dari urine Anda. Biji kopi diketahui mengandung senyawa yang disebut caffeol. Senyawa ini tidak larut dalam air, yang berarti tetap utuh sampai akhirnya keluar melalui urine.

Ahli urologi S. Adam Ramin, MD, menyebutkan bahwa jika Anda minum kopi terlalu banyak, namun tak dibarengi dengan konsumsi air putih yang cukup, maka caffeol akan menjadi lebih terkonsentrasi. Pada akhirnya, urine pun akan memiliki bau yang mirip seperti kopi.

4. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Foto: ilustrasi/thinkstock
Ketika saluran kemih Anda tengah mengalami infeksi, maka bakteri yang ada dapat mengubah warna dan bau urine. Termasuk saat Anda tengah mengalami infeksi saluran kemih atau ISK. Urine biasanya akan tercium lebih pesing. Bahkan dalam kasus ISK yang parah, urine juga bisa menjadi lebih keruh dan kadang-kadang berdarah.

5. Obat-obatan tertentu

Foto: Thinkstock
Beberapa vitamin, obat-obatan dan suplemen memiliki kandungan tertentu yang dapat mengubah aroma dari urine Anda. Konsumsi multivitamin, terutama yang mengandung tinggi vitamin B, biasanya akan memiliki urine dengan warna dan aroma berbeda dari biasanya.

Obat-obatan seperti antibiotik juga bisa menyebabkan aroma dari urine Anda menjadi berbeda. Begitu Anda berhenti mengonsumsi obat tersebut, biasanya aroma urine Anda akan kembali normal.

6. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Foto: ilustrasi/thinkstock
Dengan alasan serupa seperti infeksi saluran kemih atau ISK, warna dan aroma urine yang beda dari biasanya juga bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS).

Beberapa IMS diketahui dapat membuat aroma urine berbeda, misalnya trikomoniasis, klamidia, dan gonorrhea. Perubahan tersebut terjadi karena organisme yang bertanggung jawab atas penyakit tersebut memicu lebih banyak produksi amonia, yang kemudian akan dibuang tubuh melalui sistem saluran kemih.
Halaman 2 dari 7
Selain membuat warna urine menjadi lebih pekat, kurang minum juga turut memengaruhi aroma dari urine itu sendiri. Ketika tubuh memecah protein yang Anda makan, senyawa tak berwarna yang disebut urea terbentuk, yang kemudian akan dibuang melalui urine.

Nah, air sendiri memiliki fungsi untuk mengencerkan urea tersebut. Ketika Anda kurang minum, maka konsentrasi urea pada urine Anda akan menjadi lebih tinggi. Menurut ahli urologi dari Movassaghi Urology di Santa Monica, Mehran Movassaghi, MD hal ini akan membuat urine Anda menjadi lebih kuning pekat dan aroma pesingnya semakin kuat.

Jika Anda baru saja mengonsumsi makanan-makanan tertentu yang beraroma kuat, besar kemungkinannya urine Anda juga akan mengalami perubahan bau. Beberapa asupan tersebut di antaranya bawang putih dan asparagus.

Menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ), orang yang banyak mengonsumsi asparagus biasanya memiliki urine dengan aroma sulfur yang lebih kuat. Alasan yang sama juga berlaku pada bawang putih.

Selain makanan, minuman tertentu seperti kopi jika dikonsumsi berlebihan juga turut memengaruhi aroma dari urine Anda. Biji kopi diketahui mengandung senyawa yang disebut caffeol. Senyawa ini tidak larut dalam air, yang berarti tetap utuh sampai akhirnya keluar melalui urine.

Ahli urologi S. Adam Ramin, MD, menyebutkan bahwa jika Anda minum kopi terlalu banyak, namun tak dibarengi dengan konsumsi air putih yang cukup, maka caffeol akan menjadi lebih terkonsentrasi. Pada akhirnya, urine pun akan memiliki bau yang mirip seperti kopi.

Ketika saluran kemih Anda tengah mengalami infeksi, maka bakteri yang ada dapat mengubah warna dan bau urine. Termasuk saat Anda tengah mengalami infeksi saluran kemih atau ISK. Urine biasanya akan tercium lebih pesing. Bahkan dalam kasus ISK yang parah, urine juga bisa menjadi lebih keruh dan kadang-kadang berdarah.

Beberapa vitamin, obat-obatan dan suplemen memiliki kandungan tertentu yang dapat mengubah aroma dari urine Anda. Konsumsi multivitamin, terutama yang mengandung tinggi vitamin B, biasanya akan memiliki urine dengan warna dan aroma berbeda dari biasanya.

Obat-obatan seperti antibiotik juga bisa menyebabkan aroma dari urine Anda menjadi berbeda. Begitu Anda berhenti mengonsumsi obat tersebut, biasanya aroma urine Anda akan kembali normal.

Dengan alasan serupa seperti infeksi saluran kemih atau ISK, warna dan aroma urine yang beda dari biasanya juga bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS).

Beberapa IMS diketahui dapat membuat aroma urine berbeda, misalnya trikomoniasis, klamidia, dan gonorrhea. Perubahan tersebut terjadi karena organisme yang bertanggung jawab atas penyakit tersebut memicu lebih banyak produksi amonia, yang kemudian akan dibuang tubuh melalui sistem saluran kemih.

(ajg/vit)

Berita Terkait