Kenali, Ini Jenis-jenis Gendongan yang Bisa Dipilih untuk Bayi

Kenali, Ini Jenis-jenis Gendongan yang Bisa Dipilih untuk Bayi

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Senin, 22 Mei 2017 11:37 WIB
Kenali, Ini Jenis-jenis Gendongan yang Bisa Dipilih untuk Bayi
Foto: Thinkstock
Surabaya - Agar bayi tetap nyaman dalam gendongan dan ibu tidak mengalami cedera karenanya, memilih jenis gendongan juga dianggap penting.

Nindy Nindita Sari, praktisi menggendong bayi dari Indonesia Babywearing Club mengungkapkan ada beberapa jenis gendongan yang lazim dipakai. Berikut paparannya seperti dirangkum detikHealth:

Baca juga: 3 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Menggendong Bayi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pouch

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Pouch berupa kain sederhana yang dibuat menjadi kantong dan dipakaikan pada satu bahu.

"Bahannya bisa kaos atau katun yang tidak melar. Ada yang instan, ada yang dia punya buckle up jadi anaknya bisa masuk dengan mudah," paparnya saat ditemui detikHealth baru-baru ini.

Perlu dipahami, ketika menggendong bayi dengan pouch, Anda perlu tahu bahwa bayi dimasukkan dari atas, bukan dari bawah.

Hal lain yang perlu diperhatikan ketika memakai pouch adalah ukuran pouch harus sesuai dengan postur ibu atau penggendongnya. Pada beberapa jenis, ada yang kainnya dapat diatur panjang pendeknya sehingga tidak hanya ibu yang bisa memakainya. "Ini juga untuk memastikan tidak kendor ataupun terlalu rapat," imbuhnya.

Pastikan juga kainnya tidak melebihi pinggang. Anda bisa membuktikannya sendiri, ketika kainnya melebihi pinggang, maka otomatis akan molor dan tidak pas dengan postur ibu sehingga menggendong terasa tidak nyaman.

2. Ring sling

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Menurut wanita yang akrab disapa Indy tersebut, ring sling hampir sama dengan kain jarik yang biasa dipakai menggendong oleh ibu-ibu di Jawa. Bedanya dengan pouch dan kain jarik, ring sling menggunakan cincin besi sebagai pengatur panjang pendeknya kain.

"Tapi posisi bayi tidak disarankan di bawah ketek ya. Setidaknya (posisinya, red) kita bisa cium si bayi dan si bayi tidak tenggelam dalam pouch-nya jadi dia bisa bernapas dengan lega," terangnya.

Untuk ring sling, detail yang perlu diperhatikan di antaranya posisi gendongan tidak terlalu jatuh, yaitu di sekitar bahu atau dada, kemudian saat digendong, kainnya bisa tersebar merata menopang tubuh bayi.

3. Wrap

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Wrap dibuat dari kain lentur dan panjang, tetapi hanya dapat digunakan untuk posisi menggendong di depan, yaitu seperti sedang menyusui. Meski begitu Indy mengatakan gendongan jenis ini cocok untuk kangaroo care atau perawatan untuk bayi prematur karena membuat bayi lebih nyaman, dekat dengan ibunya.

"Gendongan ini juga bisa memastikan suhunya lebih hangat," urai Indy.

Karena kainnya cenderung lentur dan mudah molor jika sering digunakan, pada beberapa merek akan tertulis petunjuk berat atau usia bayi yang diperkenankan menggunakan gendongan ini, semisal maksimal 9 kg/usia 6 bulan.

3. Wrap

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Wrap dibuat dari kain lentur dan panjang, tetapi hanya dapat digunakan untuk posisi menggendong di depan, yaitu seperti sedang menyusui. Meski begitu Indy mengatakan gendongan jenis ini cocok untuk kangaroo care atau perawatan untuk bayi prematur karena membuat bayi lebih nyaman, dekat dengan ibunya.

"Gendongan ini juga bisa memastikan suhunya lebih hangat," urai Indy.

Karena kainnya cenderung lentur dan mudah molor jika sering digunakan, pada beberapa merek akan tertulis petunjuk berat atau usia bayi yang diperkenankan menggunakan gendongan ini, semisal maksimal 9 kg/usia 6 bulan.

3. Wrap

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Wrap dibuat dari kain lentur dan panjang, tetapi hanya dapat digunakan untuk posisi menggendong di depan, yaitu seperti sedang menyusui. Meski begitu Indy mengatakan gendongan jenis ini cocok untuk kangaroo care atau perawatan untuk bayi prematur karena membuat bayi lebih nyaman, dekat dengan ibunya.

"Gendongan ini juga bisa memastikan suhunya lebih hangat," urai Indy.

Karena kainnya cenderung lentur dan mudah molor jika sering digunakan, pada beberapa merek akan tertulis petunjuk berat atau usia bayi yang diperkenankan menggunakan gendongan ini, semisal maksimal 9 kg/usia 6 bulan.

4. Mehdai

Foto: ilustrasi/thinkstock
Mehdai adalah metode gendongan yang banyak digunakan di Thailand, Myanmar, China dan sekitarnya. Tidak menggunakan buckle atau ceklekan tapi hanya tali-temali. Jadi bayi diposisikan seperti duduk di belakang punggung ibu atau penggendong, lalu diikatkan silang di depan.

"Semua beban ter-support di dua pundak, punggung dan pinggang karena tali bisa menyilang," jelas Indy.

Indy menambahkan, gendongan ini cocok dipakai oleh ibu-ibu yang telah mengalami skoliosis (tubuh menekuk ke samping). "Kalau ibu gendong pinggir kan biasanya tengkleng ke samping begini, tapi dengan kedua bahu ter-support merata, kemudian punggung juga di-support, dia bagus untuk membentuk posturnya agar tidak memburuk," paparnya.

4. Mehdai

Foto: ilustrasi/thinkstock
Mehdai adalah metode gendongan yang banyak digunakan di Thailand, Myanmar, China dan sekitarnya. Tidak menggunakan buckle atau ceklekan tapi hanya tali-temali. Jadi bayi diposisikan seperti duduk di belakang punggung ibu atau penggendong, lalu diikatkan silang di depan.

"Semua beban ter-support di dua pundak, punggung dan pinggang karena tali bisa menyilang," jelas Indy.

Indy menambahkan, gendongan ini cocok dipakai oleh ibu-ibu yang telah mengalami skoliosis (tubuh menekuk ke samping). "Kalau ibu gendong pinggir kan biasanya tengkleng ke samping begini, tapi dengan kedua bahu ter-support merata, kemudian punggung juga di-support, dia bagus untuk membentuk posturnya agar tidak memburuk," paparnya.

4. Mehdai

Foto: ilustrasi/thinkstock
Mehdai adalah metode gendongan yang banyak digunakan di Thailand, Myanmar, China dan sekitarnya. Tidak menggunakan buckle atau ceklekan tapi hanya tali-temali. Jadi bayi diposisikan seperti duduk di belakang punggung ibu atau penggendong, lalu diikatkan silang di depan.

"Semua beban ter-support di dua pundak, punggung dan pinggang karena tali bisa menyilang," jelas Indy.

Indy menambahkan, gendongan ini cocok dipakai oleh ibu-ibu yang telah mengalami skoliosis (tubuh menekuk ke samping). "Kalau ibu gendong pinggir kan biasanya tengkleng ke samping begini, tapi dengan kedua bahu ter-support merata, kemudian punggung juga di-support, dia bagus untuk membentuk posturnya agar tidak memburuk," paparnya.

5. Soft structured carrier

Ilustrasi (Foto: ist)
Dewasa ini, jenis gendongan inilah yang paling banyak dicari, utamanya oleh para ayah yang ingin ikut menggendong buah hatinya. Cara penggunaannya juga mudah karena tinggal memasang buckle-nya saja.

"Tapi pastikan juga dudukannya tidak sempit atau terlalu lebar, supaya bayinya ter-support dengan baik, sehingga bayi dan penggendongnya nyaman," ujar Indy.

5. Soft structured carrier

Ilustrasi (Foto: ist)
Dewasa ini, jenis gendongan inilah yang paling banyak dicari, utamanya oleh para ayah yang ingin ikut menggendong buah hatinya. Cara penggunaannya juga mudah karena tinggal memasang buckle-nya saja.

"Tapi pastikan juga dudukannya tidak sempit atau terlalu lebar, supaya bayinya ter-support dengan baik, sehingga bayi dan penggendongnya nyaman," ujar Indy.

5. Soft structured carrier

Ilustrasi (Foto: ist)
Dewasa ini, jenis gendongan inilah yang paling banyak dicari, utamanya oleh para ayah yang ingin ikut menggendong buah hatinya. Cara penggunaannya juga mudah karena tinggal memasang buckle-nya saja.

"Tapi pastikan juga dudukannya tidak sempit atau terlalu lebar, supaya bayinya ter-support dengan baik, sehingga bayi dan penggendongnya nyaman," ujar Indy.

6. Hipseat

Foto: ilustrasi/thinkstock
Selain soft structured carrier, hipseat juga sedang ngetren di kalangan orang tua karena kepraktisannya. Bedanya, jenis ini sudah memiliki dudukan. Yang terpenting, pilih yang dudukannya empuk dengan memastikan materi di dalam dudukannya. Biasanya ada yang dari plastik, styrofoam ataupun gabus.

"Dudukannya juga harus kuat. Karena ketika anak lebih gede, posturnya akan menekan," kata Indy.

Namun apapun jenis gendongan yang dipilih, Indy berpesan agar ibu atau penggendong memastikan diri mereka nyaman saat melakukannya. Mereka juga perlu merasa gendongannya praktis atau mudah dibuat.

Agar hemat, Anda tak perlu membeli gendongan, sebab gendongan bisa dijahit atau dibentuk sendiri dari kain yang biasa dipakai. Cari tahu apakah bayi akan menyukainya dengan membiarkannya memegang kain yang akan digunakan untuk menggendong karena ini juga terkadang menentukan kenyamanannya.

Yang tak kalah penting, jangan terlalu lama menggendong agar bayi tidak ketergantungan. Indy menjelaskan, kebutuhan menggendong ini sebetulnya disesuaikan dengan milestone si kecil. Semisal di tiga bulan awal, bayi pasti minta gendong sesuai kebutuhan dia. Namun di atas umur itu, kebutuhannya akan berkurang dengan sendirinya.

"Tips lainnya, ketika tidur pulas, langsung dipindahkan dari gendongan," tutupnya.

6. Hipseat

Foto: ilustrasi/thinkstock
Selain soft structured carrier, hipseat juga sedang ngetren di kalangan orang tua karena kepraktisannya. Bedanya, jenis ini sudah memiliki dudukan. Yang terpenting, pilih yang dudukannya empuk dengan memastikan materi di dalam dudukannya. Biasanya ada yang dari plastik, styrofoam ataupun gabus.

"Dudukannya juga harus kuat. Karena ketika anak lebih gede, posturnya akan menekan," kata Indy.

Namun apapun jenis gendongan yang dipilih, Indy berpesan agar ibu atau penggendong memastikan diri mereka nyaman saat melakukannya. Mereka juga perlu merasa gendongannya praktis atau mudah dibuat.

Agar hemat, Anda tak perlu membeli gendongan, sebab gendongan bisa dijahit atau dibentuk sendiri dari kain yang biasa dipakai. Cari tahu apakah bayi akan menyukainya dengan membiarkannya memegang kain yang akan digunakan untuk menggendong karena ini juga terkadang menentukan kenyamanannya.

Yang tak kalah penting, jangan terlalu lama menggendong agar bayi tidak ketergantungan. Indy menjelaskan, kebutuhan menggendong ini sebetulnya disesuaikan dengan milestone si kecil. Semisal di tiga bulan awal, bayi pasti minta gendong sesuai kebutuhan dia. Namun di atas umur itu, kebutuhannya akan berkurang dengan sendirinya.

"Tips lainnya, ketika tidur pulas, langsung dipindahkan dari gendongan," tutupnya.

6. Hipseat

Foto: ilustrasi/thinkstock
Selain soft structured carrier, hipseat juga sedang ngetren di kalangan orang tua karena kepraktisannya. Bedanya, jenis ini sudah memiliki dudukan. Yang terpenting, pilih yang dudukannya empuk dengan memastikan materi di dalam dudukannya. Biasanya ada yang dari plastik, styrofoam ataupun gabus.

"Dudukannya juga harus kuat. Karena ketika anak lebih gede, posturnya akan menekan," kata Indy.

Namun apapun jenis gendongan yang dipilih, Indy berpesan agar ibu atau penggendong memastikan diri mereka nyaman saat melakukannya. Mereka juga perlu merasa gendongannya praktis atau mudah dibuat.

Agar hemat, Anda tak perlu membeli gendongan, sebab gendongan bisa dijahit atau dibentuk sendiri dari kain yang biasa dipakai. Cari tahu apakah bayi akan menyukainya dengan membiarkannya memegang kain yang akan digunakan untuk menggendong karena ini juga terkadang menentukan kenyamanannya.

Yang tak kalah penting, jangan terlalu lama menggendong agar bayi tidak ketergantungan. Indy menjelaskan, kebutuhan menggendong ini sebetulnya disesuaikan dengan milestone si kecil. Semisal di tiga bulan awal, bayi pasti minta gendong sesuai kebutuhan dia. Namun di atas umur itu, kebutuhannya akan berkurang dengan sendirinya.

"Tips lainnya, ketika tidur pulas, langsung dipindahkan dari gendongan," tutupnya.
Halaman 2 dari 15
Pouch berupa kain sederhana yang dibuat menjadi kantong dan dipakaikan pada satu bahu.

"Bahannya bisa kaos atau katun yang tidak melar. Ada yang instan, ada yang dia punya buckle up jadi anaknya bisa masuk dengan mudah," paparnya saat ditemui detikHealth baru-baru ini.

Perlu dipahami, ketika menggendong bayi dengan pouch, Anda perlu tahu bahwa bayi dimasukkan dari atas, bukan dari bawah.

Hal lain yang perlu diperhatikan ketika memakai pouch adalah ukuran pouch harus sesuai dengan postur ibu atau penggendongnya. Pada beberapa jenis, ada yang kainnya dapat diatur panjang pendeknya sehingga tidak hanya ibu yang bisa memakainya. "Ini juga untuk memastikan tidak kendor ataupun terlalu rapat," imbuhnya.

Pastikan juga kainnya tidak melebihi pinggang. Anda bisa membuktikannya sendiri, ketika kainnya melebihi pinggang, maka otomatis akan molor dan tidak pas dengan postur ibu sehingga menggendong terasa tidak nyaman.

Menurut wanita yang akrab disapa Indy tersebut, ring sling hampir sama dengan kain jarik yang biasa dipakai menggendong oleh ibu-ibu di Jawa. Bedanya dengan pouch dan kain jarik, ring sling menggunakan cincin besi sebagai pengatur panjang pendeknya kain.

"Tapi posisi bayi tidak disarankan di bawah ketek ya. Setidaknya (posisinya, red) kita bisa cium si bayi dan si bayi tidak tenggelam dalam pouch-nya jadi dia bisa bernapas dengan lega," terangnya.

Untuk ring sling, detail yang perlu diperhatikan di antaranya posisi gendongan tidak terlalu jatuh, yaitu di sekitar bahu atau dada, kemudian saat digendong, kainnya bisa tersebar merata menopang tubuh bayi.

Wrap dibuat dari kain lentur dan panjang, tetapi hanya dapat digunakan untuk posisi menggendong di depan, yaitu seperti sedang menyusui. Meski begitu Indy mengatakan gendongan jenis ini cocok untuk kangaroo care atau perawatan untuk bayi prematur karena membuat bayi lebih nyaman, dekat dengan ibunya.

"Gendongan ini juga bisa memastikan suhunya lebih hangat," urai Indy.

Karena kainnya cenderung lentur dan mudah molor jika sering digunakan, pada beberapa merek akan tertulis petunjuk berat atau usia bayi yang diperkenankan menggunakan gendongan ini, semisal maksimal 9 kg/usia 6 bulan.

Wrap dibuat dari kain lentur dan panjang, tetapi hanya dapat digunakan untuk posisi menggendong di depan, yaitu seperti sedang menyusui. Meski begitu Indy mengatakan gendongan jenis ini cocok untuk kangaroo care atau perawatan untuk bayi prematur karena membuat bayi lebih nyaman, dekat dengan ibunya.

"Gendongan ini juga bisa memastikan suhunya lebih hangat," urai Indy.

Karena kainnya cenderung lentur dan mudah molor jika sering digunakan, pada beberapa merek akan tertulis petunjuk berat atau usia bayi yang diperkenankan menggunakan gendongan ini, semisal maksimal 9 kg/usia 6 bulan.

Wrap dibuat dari kain lentur dan panjang, tetapi hanya dapat digunakan untuk posisi menggendong di depan, yaitu seperti sedang menyusui. Meski begitu Indy mengatakan gendongan jenis ini cocok untuk kangaroo care atau perawatan untuk bayi prematur karena membuat bayi lebih nyaman, dekat dengan ibunya.

"Gendongan ini juga bisa memastikan suhunya lebih hangat," urai Indy.

Karena kainnya cenderung lentur dan mudah molor jika sering digunakan, pada beberapa merek akan tertulis petunjuk berat atau usia bayi yang diperkenankan menggunakan gendongan ini, semisal maksimal 9 kg/usia 6 bulan.

Mehdai adalah metode gendongan yang banyak digunakan di Thailand, Myanmar, China dan sekitarnya. Tidak menggunakan buckle atau ceklekan tapi hanya tali-temali. Jadi bayi diposisikan seperti duduk di belakang punggung ibu atau penggendong, lalu diikatkan silang di depan.

"Semua beban ter-support di dua pundak, punggung dan pinggang karena tali bisa menyilang," jelas Indy.

Indy menambahkan, gendongan ini cocok dipakai oleh ibu-ibu yang telah mengalami skoliosis (tubuh menekuk ke samping). "Kalau ibu gendong pinggir kan biasanya tengkleng ke samping begini, tapi dengan kedua bahu ter-support merata, kemudian punggung juga di-support, dia bagus untuk membentuk posturnya agar tidak memburuk," paparnya.

Mehdai adalah metode gendongan yang banyak digunakan di Thailand, Myanmar, China dan sekitarnya. Tidak menggunakan buckle atau ceklekan tapi hanya tali-temali. Jadi bayi diposisikan seperti duduk di belakang punggung ibu atau penggendong, lalu diikatkan silang di depan.

"Semua beban ter-support di dua pundak, punggung dan pinggang karena tali bisa menyilang," jelas Indy.

Indy menambahkan, gendongan ini cocok dipakai oleh ibu-ibu yang telah mengalami skoliosis (tubuh menekuk ke samping). "Kalau ibu gendong pinggir kan biasanya tengkleng ke samping begini, tapi dengan kedua bahu ter-support merata, kemudian punggung juga di-support, dia bagus untuk membentuk posturnya agar tidak memburuk," paparnya.

Mehdai adalah metode gendongan yang banyak digunakan di Thailand, Myanmar, China dan sekitarnya. Tidak menggunakan buckle atau ceklekan tapi hanya tali-temali. Jadi bayi diposisikan seperti duduk di belakang punggung ibu atau penggendong, lalu diikatkan silang di depan.

"Semua beban ter-support di dua pundak, punggung dan pinggang karena tali bisa menyilang," jelas Indy.

Indy menambahkan, gendongan ini cocok dipakai oleh ibu-ibu yang telah mengalami skoliosis (tubuh menekuk ke samping). "Kalau ibu gendong pinggir kan biasanya tengkleng ke samping begini, tapi dengan kedua bahu ter-support merata, kemudian punggung juga di-support, dia bagus untuk membentuk posturnya agar tidak memburuk," paparnya.

Dewasa ini, jenis gendongan inilah yang paling banyak dicari, utamanya oleh para ayah yang ingin ikut menggendong buah hatinya. Cara penggunaannya juga mudah karena tinggal memasang buckle-nya saja.

"Tapi pastikan juga dudukannya tidak sempit atau terlalu lebar, supaya bayinya ter-support dengan baik, sehingga bayi dan penggendongnya nyaman," ujar Indy.

Dewasa ini, jenis gendongan inilah yang paling banyak dicari, utamanya oleh para ayah yang ingin ikut menggendong buah hatinya. Cara penggunaannya juga mudah karena tinggal memasang buckle-nya saja.

"Tapi pastikan juga dudukannya tidak sempit atau terlalu lebar, supaya bayinya ter-support dengan baik, sehingga bayi dan penggendongnya nyaman," ujar Indy.

Dewasa ini, jenis gendongan inilah yang paling banyak dicari, utamanya oleh para ayah yang ingin ikut menggendong buah hatinya. Cara penggunaannya juga mudah karena tinggal memasang buckle-nya saja.

"Tapi pastikan juga dudukannya tidak sempit atau terlalu lebar, supaya bayinya ter-support dengan baik, sehingga bayi dan penggendongnya nyaman," ujar Indy.

Selain soft structured carrier, hipseat juga sedang ngetren di kalangan orang tua karena kepraktisannya. Bedanya, jenis ini sudah memiliki dudukan. Yang terpenting, pilih yang dudukannya empuk dengan memastikan materi di dalam dudukannya. Biasanya ada yang dari plastik, styrofoam ataupun gabus.

"Dudukannya juga harus kuat. Karena ketika anak lebih gede, posturnya akan menekan," kata Indy.

Namun apapun jenis gendongan yang dipilih, Indy berpesan agar ibu atau penggendong memastikan diri mereka nyaman saat melakukannya. Mereka juga perlu merasa gendongannya praktis atau mudah dibuat.

Agar hemat, Anda tak perlu membeli gendongan, sebab gendongan bisa dijahit atau dibentuk sendiri dari kain yang biasa dipakai. Cari tahu apakah bayi akan menyukainya dengan membiarkannya memegang kain yang akan digunakan untuk menggendong karena ini juga terkadang menentukan kenyamanannya.

Yang tak kalah penting, jangan terlalu lama menggendong agar bayi tidak ketergantungan. Indy menjelaskan, kebutuhan menggendong ini sebetulnya disesuaikan dengan milestone si kecil. Semisal di tiga bulan awal, bayi pasti minta gendong sesuai kebutuhan dia. Namun di atas umur itu, kebutuhannya akan berkurang dengan sendirinya.

"Tips lainnya, ketika tidur pulas, langsung dipindahkan dari gendongan," tutupnya.

Selain soft structured carrier, hipseat juga sedang ngetren di kalangan orang tua karena kepraktisannya. Bedanya, jenis ini sudah memiliki dudukan. Yang terpenting, pilih yang dudukannya empuk dengan memastikan materi di dalam dudukannya. Biasanya ada yang dari plastik, styrofoam ataupun gabus.

"Dudukannya juga harus kuat. Karena ketika anak lebih gede, posturnya akan menekan," kata Indy.

Namun apapun jenis gendongan yang dipilih, Indy berpesan agar ibu atau penggendong memastikan diri mereka nyaman saat melakukannya. Mereka juga perlu merasa gendongannya praktis atau mudah dibuat.

Agar hemat, Anda tak perlu membeli gendongan, sebab gendongan bisa dijahit atau dibentuk sendiri dari kain yang biasa dipakai. Cari tahu apakah bayi akan menyukainya dengan membiarkannya memegang kain yang akan digunakan untuk menggendong karena ini juga terkadang menentukan kenyamanannya.

Yang tak kalah penting, jangan terlalu lama menggendong agar bayi tidak ketergantungan. Indy menjelaskan, kebutuhan menggendong ini sebetulnya disesuaikan dengan milestone si kecil. Semisal di tiga bulan awal, bayi pasti minta gendong sesuai kebutuhan dia. Namun di atas umur itu, kebutuhannya akan berkurang dengan sendirinya.

"Tips lainnya, ketika tidur pulas, langsung dipindahkan dari gendongan," tutupnya.

Selain soft structured carrier, hipseat juga sedang ngetren di kalangan orang tua karena kepraktisannya. Bedanya, jenis ini sudah memiliki dudukan. Yang terpenting, pilih yang dudukannya empuk dengan memastikan materi di dalam dudukannya. Biasanya ada yang dari plastik, styrofoam ataupun gabus.

"Dudukannya juga harus kuat. Karena ketika anak lebih gede, posturnya akan menekan," kata Indy.

Namun apapun jenis gendongan yang dipilih, Indy berpesan agar ibu atau penggendong memastikan diri mereka nyaman saat melakukannya. Mereka juga perlu merasa gendongannya praktis atau mudah dibuat.

Agar hemat, Anda tak perlu membeli gendongan, sebab gendongan bisa dijahit atau dibentuk sendiri dari kain yang biasa dipakai. Cari tahu apakah bayi akan menyukainya dengan membiarkannya memegang kain yang akan digunakan untuk menggendong karena ini juga terkadang menentukan kenyamanannya.

Yang tak kalah penting, jangan terlalu lama menggendong agar bayi tidak ketergantungan. Indy menjelaskan, kebutuhan menggendong ini sebetulnya disesuaikan dengan milestone si kecil. Semisal di tiga bulan awal, bayi pasti minta gendong sesuai kebutuhan dia. Namun di atas umur itu, kebutuhannya akan berkurang dengan sendirinya.

"Tips lainnya, ketika tidur pulas, langsung dipindahkan dari gendongan," tutupnya.

(lll/vit)

Berita Terkait