Orang-orang Dewasa yang Minum ASI untuk Kesehatan

Orang-orang Dewasa yang Minum ASI untuk Kesehatan

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Selasa, 23 Mei 2017 09:14 WIB
Orang-orang Dewasa yang Minum ASI untuk Kesehatan
Foto: iStock
Jakarta - ASI (air susu ibu) lazimnya dikonsumsi bayi maupun balita. Namun pada kasus tertentu, ASI dimanfaatkan oleh orang dewasa untuk menjaga kesehatannya. Beberapa di antaranya adalah pasien kanker.

Benarkah ASI memiliki manfaat sedahsyat itu? Setidaknya dengar dulu kisah orang-orang yang mengaku mendapatkan manfaat nyata dari mengonsumsi ASI, seperti dirangkum detikHealth, Selasa (23/5/2017).

Baca juga: Peneliti Swedia Temukan Bukti ASI Bisa Tumpas Sel Kanker

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Helen Fitzsimmons

Foto: iStock
Beberapa tahun lalu, nama Helen dikenal luas karena memberikan ASI kepada sang ayah yang mengalami kanker prostat. Dalam sehari, ayah Helen mengonsumsi sekitar 59 mililiter.

Menurut keterangan dokter, kadar protein tertentu dalam tubuh sang ayah karena kanker terbukti menurun sejak dirinya minum ASI dari Helen. "Saya ingin ia minum lebih banyak jadi saya minta teman saya untuk menyumbangkan ASI-nya dan porsinya kami tambah menjadi 89 mililiter. Dan dokter mengatakan proteinnya berkurang drastis," paparnya.

Meski demikian, ayahnya tetap meninggal di usia 72 tahun atau 16 bulan setelah pertama kali meminum ASI. Helen meyakini jika ASI telah memperpanjang umur sang ayah.

2. Fred Whitelaw

Foto: ilustrasi/thinkstock
Di tahun 2015, Fred didiagnosis menderita kanker perut dan kanker itu kambuh lagi pada bulan April 2017 silam. Ia kemudian diberi minum ASI oleh putrinya, Jill Turner. Jill mengaku membaca artikel tentang kandungan ASI yang dapat membunuh sel-sel kanker.

Setiap hari Jill memerah ASI untuk keperluan anaknya. Baru kemudian sisanya diberikan pada ayahnya. ASI-nya ditaruh dalam botol-botol dan disimpan dalam kulkas khusus yang dibeli oleh ibunya. Selain diminum langsung, kadangkala Fred meminum ASI tersebut dengan mencampurkannya ke dalam kopi.

Tak hanya oleh sang ayah, ASI Jill juga diminum suaminya untuk menyembuhkan eksim yang dideritanya.

3. Susan O'Brien

Foto: ilustrasi/thinkstock
Saat sedang jogging, suatu ketika Susan tersesat di sebuah hutan di Wellington, Selandia Baru. Karena tak kunjung kembali, otoritas setempat pun melakukan proses pencarian. 24 Jam kemudian Susan ditemukan.

Menariknya, kepada wartawan Susan mengaku bertahan hidup dengan meminum ASI-nya sendiri. "Saya menyusui bayi saya, jadi saya pasti punya sedikit susu, yang saya kira itu bisa membantu saya tetap bertahan," tuturnya.

Namun saat itu Susan tak hanya mencoba bertahan hidup dengan ASI. Kebetulan ia juga masih memiliki dua liter air dan sebuah energy bar.

Baca juga: Tersesat di Hutan, Wanita Ini Bertahan Hidup dengan Air Susunya Sendiri

4. Tren minum ASI dari sumbernya

Foto: ilustrasi/thinkstock
Tren meminum ASI langsung dari sumbernya ini populer di China. Mereka biasa disebut sebagai wet nurse, yang awalnya hanya memberikan jasa menyusui untuk bayi-bayi dengan ibu yang mengalami masalah laktasi.

"Klien dapat memilih apakah ia ingin mengonsumsi langsung dari payudara atau lewat botol pompa jika tidak nyaman minum langsung," ujar salah satu penyedia jasa wet nurse.

Biaya yang dipatok untuk menyewa jasa wet nurse ini juga tidak murah. Rata-rata penyewa membayar sekitar Rp 28 juta untuk itu, dan biasanya wet nurse akan tinggal di rumah si penyewa selama beberapa hari.

5. Produk olahan ASI

Foto: thinkstock
Lain di China, lain pula di AS. Di Negeri Paman Sam, ASI diolah menjadi suplemen khusus, utamanya bagi mereka yang sedang bodybuilding alias membentuk otot tubuhnya.

ASI yang kebanyakan dicari oleh pria dewasa tersebut dihargai 2 dollar AS atau sekitar Rp 23.000 untuk tiap 30 mililiter ASI, tergantung dari kualitas dan kesegarannya. Biasanya, pria-pria ini membeli ASI hingga 1,5 liter.

Padahal banyak pakar berpendapat ASI belum terbukti bermanfaat bagi orang dewasa. Salah satunya diungkapkan praktisi hidup sehat, dr Phaidon L Toruan. Klaim bahwa ASI bisa menjadi sumber energi dan protein bagi binaragawan dianggap 'abal-abal' alias tidak ada dasarnya. Sebab penambahan massa otot bukan hanya ditentukan oleh konsumsi susu, melainkan oleh banyak faktor seperti intensitas latihan, teknik latihan, serta asupan makanan yang sehat sekaligus lengkap.

Baca juga: Mitos ASI Pengganti Suplemen Binaraga, Ini Tanggapan Para Ahli

Selain sebagai suplemen, sejumlah makanan olahan dari ASI juga diperkenalkan sebuah restoran di London yang menyediakan es krim dari ASI. Di tempat lain, seorang ibu dari Inggris juga menggunakan ASI-nya sebagai bahan masakan, salah satunya lasagna. Di New York, ada seorang seniman yang membuat keju dari bahan dasar ASI.

Menariknya, di China, ada juga sabun yang diklaim terbuat dari ASI karena dianggap dapat memutihkan dan melindungi kulit. Iklan sabun semacam ini bahkan dilaporkan bertebaran di sebuah situs belanja daring di China, taobao.com.

Halaman 2 dari 6
Beberapa tahun lalu, nama Helen dikenal luas karena memberikan ASI kepada sang ayah yang mengalami kanker prostat. Dalam sehari, ayah Helen mengonsumsi sekitar 59 mililiter.

Menurut keterangan dokter, kadar protein tertentu dalam tubuh sang ayah karena kanker terbukti menurun sejak dirinya minum ASI dari Helen. "Saya ingin ia minum lebih banyak jadi saya minta teman saya untuk menyumbangkan ASI-nya dan porsinya kami tambah menjadi 89 mililiter. Dan dokter mengatakan proteinnya berkurang drastis," paparnya.

Meski demikian, ayahnya tetap meninggal di usia 72 tahun atau 16 bulan setelah pertama kali meminum ASI. Helen meyakini jika ASI telah memperpanjang umur sang ayah.

Di tahun 2015, Fred didiagnosis menderita kanker perut dan kanker itu kambuh lagi pada bulan April 2017 silam. Ia kemudian diberi minum ASI oleh putrinya, Jill Turner. Jill mengaku membaca artikel tentang kandungan ASI yang dapat membunuh sel-sel kanker.

Setiap hari Jill memerah ASI untuk keperluan anaknya. Baru kemudian sisanya diberikan pada ayahnya. ASI-nya ditaruh dalam botol-botol dan disimpan dalam kulkas khusus yang dibeli oleh ibunya. Selain diminum langsung, kadangkala Fred meminum ASI tersebut dengan mencampurkannya ke dalam kopi.

Tak hanya oleh sang ayah, ASI Jill juga diminum suaminya untuk menyembuhkan eksim yang dideritanya.

Saat sedang jogging, suatu ketika Susan tersesat di sebuah hutan di Wellington, Selandia Baru. Karena tak kunjung kembali, otoritas setempat pun melakukan proses pencarian. 24 Jam kemudian Susan ditemukan.

Menariknya, kepada wartawan Susan mengaku bertahan hidup dengan meminum ASI-nya sendiri. "Saya menyusui bayi saya, jadi saya pasti punya sedikit susu, yang saya kira itu bisa membantu saya tetap bertahan," tuturnya.

Namun saat itu Susan tak hanya mencoba bertahan hidup dengan ASI. Kebetulan ia juga masih memiliki dua liter air dan sebuah energy bar.

Baca juga: Tersesat di Hutan, Wanita Ini Bertahan Hidup dengan Air Susunya Sendiri

Tren meminum ASI langsung dari sumbernya ini populer di China. Mereka biasa disebut sebagai wet nurse, yang awalnya hanya memberikan jasa menyusui untuk bayi-bayi dengan ibu yang mengalami masalah laktasi.

"Klien dapat memilih apakah ia ingin mengonsumsi langsung dari payudara atau lewat botol pompa jika tidak nyaman minum langsung," ujar salah satu penyedia jasa wet nurse.

Biaya yang dipatok untuk menyewa jasa wet nurse ini juga tidak murah. Rata-rata penyewa membayar sekitar Rp 28 juta untuk itu, dan biasanya wet nurse akan tinggal di rumah si penyewa selama beberapa hari.

Lain di China, lain pula di AS. Di Negeri Paman Sam, ASI diolah menjadi suplemen khusus, utamanya bagi mereka yang sedang bodybuilding alias membentuk otot tubuhnya.

ASI yang kebanyakan dicari oleh pria dewasa tersebut dihargai 2 dollar AS atau sekitar Rp 23.000 untuk tiap 30 mililiter ASI, tergantung dari kualitas dan kesegarannya. Biasanya, pria-pria ini membeli ASI hingga 1,5 liter.

Padahal banyak pakar berpendapat ASI belum terbukti bermanfaat bagi orang dewasa. Salah satunya diungkapkan praktisi hidup sehat, dr Phaidon L Toruan. Klaim bahwa ASI bisa menjadi sumber energi dan protein bagi binaragawan dianggap 'abal-abal' alias tidak ada dasarnya. Sebab penambahan massa otot bukan hanya ditentukan oleh konsumsi susu, melainkan oleh banyak faktor seperti intensitas latihan, teknik latihan, serta asupan makanan yang sehat sekaligus lengkap.

Baca juga: Mitos ASI Pengganti Suplemen Binaraga, Ini Tanggapan Para Ahli

Selain sebagai suplemen, sejumlah makanan olahan dari ASI juga diperkenalkan sebuah restoran di London yang menyediakan es krim dari ASI. Di tempat lain, seorang ibu dari Inggris juga menggunakan ASI-nya sebagai bahan masakan, salah satunya lasagna. Di New York, ada seorang seniman yang membuat keju dari bahan dasar ASI.

Menariknya, di China, ada juga sabun yang diklaim terbuat dari ASI karena dianggap dapat memutihkan dan melindungi kulit. Iklan sabun semacam ini bahkan dilaporkan bertebaran di sebuah situs belanja daring di China, taobao.com.

(lll/vit)

Berita Terkait