Ya, itu adalah salah satu mitos yang masih ditemukan di tengah masyarakat di Kecamatan Kerinci Kanan, Kab Siak di Riau. Oleh beberapa orang, ikan dianggap kurang baik untuk kesehatan ibu hamil. Bayi yang dilahirkan kelak diyakini cacingan lantaran ikan yang dimakan ibunya makan cacing.
"Sebagian kecil masyarakat masih ada yang meyakini akan mitos tersebut. Padahal, ibu hamil justru butuh asupan gizi yang cukup termasuk makan ikan," ujar dr Dea Sari dari Puskesmas Kerinci Kanan kepada detikHealth, Selasa (23/5/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Oek, oek! Tangisan Bayi Jadi Suara Alarm Persalinan di Desa Ini
Padahal, kata dr Dea, pasca melahirkan seorang ibu butuh asupan gizi yang cukup. Sehingga ibu menyusui harus makan sayuran, daging dan buah.
Untuk mematahkan mitos-mitos itu, edukasi ke masyarakat terus dilakukan. Yang aktif melakukan kegiatan ini antara lain bidan desa. Kegiatan hantam mitos dilakukan berbarengan dengan layanan konsultasi. Ketika konsultasi dilakukan, ibu-ibu hamil harus didampingi suaminya.
"Peran suami sangat penting. Karena kita akan memberikan pemahaman akan pentingnya asupan gizi. Kalau suaminya tidak ikut, percuma saja. Karena keuangan kan di tangan suami," imbuh dr Dea.
Suami akan turut mendapat pemahaman akan pentingnya biaya asupan gizi yang sehat. Itu artinya, ada dana ekstra selama hamil sampai melahirkan.
"Kalau hanya istrinya yang kita berikan pengertian, nantinya percuma saja. Bisa jadi istrinya paham akan asupan gizi yang dibutuhkan, tapi kalau suaminya tidak mendukung dananya percuma saja. Karena itu kami selalu memberikan pengertian bersama untuk suami istri," tutup dr Dea.
Baca juga: Padahal Mitos, 7 Pantangan Saat Hamil Ini Masih Dipercaya (vit/vit)











































