Guru Ini Sebut Fidget Spinner Malah Ganggu Konsentrasi Siswa

Guru Ini Sebut Fidget Spinner Malah Ganggu Konsentrasi Siswa

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Rabu, 24 Mei 2017 12:07 WIB
Guru Ini Sebut Fidget Spinner Malah Ganggu Konsentrasi Siswa
Foto: Thinkstock
Jakarta - Fidget spinner merupakan mainan yang diklaim dapat melepas stres sekaligus meningkatkan fokus dan konsentrasi. Seorang guru di Amerika Serikat tak setuju dengan klaim tersebut.

Cristina Bolusi Zawacki, seorang guru bahasa Inggris untuk kelas 6 SD mengatakan fidget spinner kini dimiliki sebagian besar siswa di kelasnya. Ketika pelajaran dimulai atau tes, tak sedikit siswa yang langsung memegang fidget spinner dan memainkannya.

"3 Menit setelah aku memberikann tugas, sebagian besar dari siswa langsung mengambil fidget spinner yang diklaim mampu membantu pengidap ADHD dan meningkatkan fokus," tulis Cristina di laman Working Mother.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Hati-hati, Bagian Fidget Spinner Ini Bisa Bikin Tersedak

Fidget spinner diklaim mampu melepaskan energi berlebih yang dimiliki seseorang sehingga mempermudahnya fokus kepada tugas atau pekerjaan yang sedang dihadapinya. Namun menurut Cristina hal tersebut tak terlihat di kelasnya.

"Yang terjadi adalah para siswa malah terlihat lebih fokus pada benda itu daripada tugas yang seharusnya mereka kerjakan. Obrolan seputar warna, tipe, bentuk hingga bahan fidget spinner mereka lebih menarik daripada mengerjakan tugas yang diberikan," tambahnya lagi.

Lebih lanjut, Cristina mengaku heran mengapa seakan-akan fidget spinner menjadi 'alat bantu wajib' bagi siswa untuk bisa belajar di sekolah. Padahal ketika menggunakan gadget lain, anak-anak bisa duduk tenang untuk membuka media sosial, selfie hingga menonton video.

Oleh karena itu ia mengingatkan orang tua untuk meninjau kembali penggunaan fidget spinner oleh anak. Jika fidget spinner malah mengalihkan perhatian anak dari pekerjaan rumah atau kewajiban lainnya, ada baiknya waktu penggunaannya dibatasi.

Perhatian juga diberikan pada keamanan penggunaan fidget spinner. Seorang anak berusia 11 tahun di Australia mengalami luka mata karena melempar fidget spinner terlalu tinggi.

Kasus lainnya, seorang anak berusia 9 tahun mengalami patah gigi karena mencoba trik bermain fidget spinner. Ada pula bocah 10 tahun yang tersedak bearing fidget spinner karena tak sengaja tertelan.

Mainan apapun bisa jadi kontraproduktif jika tidak digunakan sebagaimana peruntukannya dan digunakan tanpa batas waktu. Karena itu, mainan apapaun, termasuk fidget spinner, perlu pembatasan penggunaannya agar anak-anak tidak melalaikan kewajibannya yang lain. Selain itu perlu pemahaman dan pengawasan dari orang tua saat anak bermain agar tidak menimbulkan bahaya yang tidak diinginkan.

Baca juga: Fidget Spinner Disebut Bisa Redakan Stres, Ini Tanggapan Psikolog (mrs/vit)

Berita Terkait