Jakarta -
Payudara nyeri bisa jadi keluhan para wanita. Dalam keseharian ada hal-hal normal yang nyatanya bisa memicu nyeri di payudara.
Dijelaskan praktisi homeopati, Michele Brookhaus RSHom(NA), CCH, pada prinsipnya tubuh bisa berkomunikasi dengan Anda. Dalam artian, ketika ada sesuatu yang tidak beres, tubuh akan memberi tahu dalam bentuk rasa nyeri atau munculnya gejala.
"Terlebih pada payudara. Payudara terdiri dari kelenjar getah bening, lobus kemudian jaringan lemak dan fibrosa. Kadang, payudara bisa nyeri, membengkak, dan mengecil. Tapi, ada beberapa hal normal yang bisa menyebabkan keluhan itu," tutur Brookhaus kepada Your Tango.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, berikut ini 4 hal normal yang bisa memicu nyeri di payudara, seperti diungkapkan Brookhaus.
Baca juga: Satu Gelas Alkohol Sehari Sudah Bisa Picu Kanker Payudara
1. Pakai bra dengan ukuran tidak tepat
Foto: thinkstock
|
Brookhaus mengatakan ukuran bra yang tidak pas bisa menyebabkan keluhan nyeri di payudara. Misalnya, bra yang terlalu ketat, bentuknya yang tidak pas dengan payudara, atau bra berkawat yang terlalu menekan payudara. Bahkan, sebuah survei internasional menyebut 64 persen wanita memakai ukuran bra yang tidak tepat dan sayangnya, 29 persen wanita mengetahui hal itu."Ketika bra sudah mulai longgar hingga payudara tidak mendapat sokongan yang baik, segera ganti bra Anda. Jangan lupa, jika ada kesempatan, lepas bra Anda, misalnya di malam hari saat tidur," tutur Brookhaus.
2. Jelang menstruasi
Foto: Thinkstock
|
Sebelum menstruasi, hormon dalam tubuh berfluktuasi. Nah, hormon estrogen dapat memicu membesarnya saluran di payudara. Sementara, produksi progesteron bisa memicu membengkaknya kelenjar susu. Tak heran, jelang datang bulan wanita bisa memgeluh payudaranya nyeri, membengkak, dan teraba lebih empuk.Brookhaus menyarankan untuk menghindari sementara kafein, alkohol, serta makanan tinggi lemak dan garam yang bisa membuat payudara terasa makin tidak nyaman. Kemudian, tak ada salahnya gunakan bra yang cukup empuk untuk menghindari tekanan pada jaringan payudara.
3. Konsumsi obat
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
"Beberapa jenis antidepresan dan obat lain kadang bisa menyebabkan meningkatnya sensitivitas payudara. Kemudian, kandungan hormon pada pil KB juga bisa memicu keluhan ketidaknyamanan pada payudara, pada beberapa wanita," kata Brookhaus.Menurut dia, konsultasikan keluhan kepada tenaga kesehatan. Terkadang, pemberian obat pereda nyeri bisa dilakukan untuk membantu meredakan gejala.
4. Berolahraga terlalu 'keras'
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Karena otot pectoral terletak di bagian bawah payudara, olahraga cukup berat seperti angkat beban atau latihan kardio bisa membuat adanya penekanan di dada hingga membuat payudara terasa amat sakit. Studi dalam British Journal of Sports Medicine melaporkan lebih dari setengah wanita dengan status ekonomi tinggi dan menggunakan cup bra A atau lebih kecil mengalami nyeri di payudara pasca berolahraga."Sehingga, penggunaan sport bra dengan ukuran yang pas pastinya, penting. Jika keluhan tak kunjung reda, segera konsultasi ke tenaga kesehatan. Untuk menjaga kesehatan payudara, aktivitas fisik untuk merangsang sistem limfatik seperti bermain trampolin atau pijat payudara juga bisa dilakukan. Yoga atau tai chi juga dapat dilakukan untuk membantu sirkulasi sistem getah bening," papar Brookhaus.
Brookhaus mengatakan ukuran bra yang tidak pas bisa menyebabkan keluhan nyeri di payudara. Misalnya, bra yang terlalu ketat, bentuknya yang tidak pas dengan payudara, atau bra berkawat yang terlalu menekan payudara. Bahkan, sebuah survei internasional menyebut 64 persen wanita memakai ukuran bra yang tidak tepat dan sayangnya, 29 persen wanita mengetahui hal itu.
"Ketika bra sudah mulai longgar hingga payudara tidak mendapat sokongan yang baik, segera ganti bra Anda. Jangan lupa, jika ada kesempatan, lepas bra Anda, misalnya di malam hari saat tidur," tutur Brookhaus.
Sebelum menstruasi, hormon dalam tubuh berfluktuasi. Nah, hormon estrogen dapat memicu membesarnya saluran di payudara. Sementara, produksi progesteron bisa memicu membengkaknya kelenjar susu. Tak heran, jelang datang bulan wanita bisa memgeluh payudaranya nyeri, membengkak, dan teraba lebih empuk.
Brookhaus menyarankan untuk menghindari sementara kafein, alkohol, serta makanan tinggi lemak dan garam yang bisa membuat payudara terasa makin tidak nyaman. Kemudian, tak ada salahnya gunakan bra yang cukup empuk untuk menghindari tekanan pada jaringan payudara.
"Beberapa jenis antidepresan dan obat lain kadang bisa menyebabkan meningkatnya sensitivitas payudara. Kemudian, kandungan hormon pada pil KB juga bisa memicu keluhan ketidaknyamanan pada payudara, pada beberapa wanita," kata Brookhaus.
Menurut dia, konsultasikan keluhan kepada tenaga kesehatan. Terkadang, pemberian obat pereda nyeri bisa dilakukan untuk membantu meredakan gejala.
Karena otot pectoral terletak di bagian bawah payudara, olahraga cukup berat seperti angkat beban atau latihan kardio bisa membuat adanya penekanan di dada hingga membuat payudara terasa amat sakit. Studi dalam British Journal of Sports Medicine melaporkan lebih dari setengah wanita dengan status ekonomi tinggi dan menggunakan cup bra A atau lebih kecil mengalami nyeri di payudara pasca berolahraga.
"Sehingga, penggunaan sport bra dengan ukuran yang pas pastinya, penting. Jika keluhan tak kunjung reda, segera konsultasi ke tenaga kesehatan. Untuk menjaga kesehatan payudara, aktivitas fisik untuk merangsang sistem limfatik seperti bermain trampolin atau pijat payudara juga bisa dilakukan. Yoga atau tai chi juga dapat dilakukan untuk membantu sirkulasi sistem getah bening," papar Brookhaus.
(rdn/vit)