Ini Alasannya Anda Tidak Disarankan Langsung Tidur Usai Sahur

Ini Alasannya Anda Tidak Disarankan Langsung Tidur Usai Sahur

Nurvita Indarini - detikHealth
Sabtu, 27 Mei 2017 04:01 WIB
Ini Alasannya Anda Tidak Disarankan Langsung Tidur Usai Sahur
Ilustrasi langsung tidur usai sahur (Foto: thinkstock)
Jakarta - Beberapa saat setelah usai makan sahur, mungkin Anda merasa mengantuk. Tapi setelah selesai makan sahur, Anda tidak dianjurkan untuk langsung tidur. Ini alasannya.

"Ada sebagian orang Muslim yang langsung tidur setelah sahur. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung balik arah kembali ke kerongkongan yang pada akhirnya bisa menyebabkan masalah pada saluran cerna atas mereka," terang Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, konsultan penyakit lambung dan pencernaan dari FKUI/RSCM dalam keterangan tertulis yang dikirimkan Philips Indonesia.

Kebiasaan langsung tidur usai makan sahur inilah yang berpotensi menyebabkan munculnya refluks asam lambung. Sebenarnya ini bukan penyakit yang secara langsung mengakibatkan kematian, akan tetapi perlu diingat bisa menimbulkan banyak komplikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: 6 Tips Sahur Agar Puasa Hari Pertama Lancar

GERD (gastroesophageal reflux disease) merupakan penyakit pencernaan yang paling umum terjadi di dunia. Disebutkan 10-20 persen populasi orang dewasa mengalami hal ini.

dr Ari mengatakan jika seseorang kurang tidur sehingga ingin tidur setelah makan sahur, maka sebaiknya dilakukan lebih dari dua jam setelah makan.

Lalu bagaimana gejala GERD? Kata dr Ari, gejala khas dari GERD adalah rasa panas di dada seperti terbakar dan ada sesuatu yang balik arah seperti ada yang mengganjal. Hal ini disebut juga sebagai heartburn. Nah, heartburn yang berhubungan dengan GERD umumnya dialami setelah makan.

Selain itu, suara serak, radang tenggorokan, batuk kering kronis terutama pada malam hari juga menjadi gejala GERD lainnya. Selain itu ketika GERD melanda kerap kali menyebabkan peningkatan air liur mendadak, bau mulut, sakit telinga dan nyeri dada.

"Memasuki Ramadan, kami ingin meningkatkan kesadaran akan penyakit yang tampaknya biasa ini, namun jika tidak ditangani dengan benar, bisa berakibat fatal," ujar Yongky Sentosa, Head of Personal Health Philips Indonesia sembari menegaskan pihaknya mendukung masyarakat untuk menyiapkan makanan sehat dengan cara yang mudah dan praktis namun tetap sehat.

Baca juga: Agar Stamina Saat Puasa Terjaga, Ini Saran untuk Anda

(vit/vit)

Berita Terkait