ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama 11 bulan kita makan tidak tertib atau kontrol. Kalau puasa ditertibkan lagi mematuhi jadwal, sehingga bagaimana metabolisme kembali normal," kata dr Miftah di RSHS Bandung, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Sabtu (27/5/2017).
Menurutnya metabolisme tubuh yang lambat bisa menimbulkan berbagai macam penyakit seperti diabetes, kolesterol. Sehingga, saat berpuasa diharapkan pola konsumsi masyarakat bisa lebih teratur baik jumlah dan jenisnya.
"Jangan sampai buka puasa makannya makin banyak, sewajarnya saja agar tidak percuma pengaturan pola makan ini," ungkap dia.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Diperhatikan Pasien Diabetes Saat Puasa
dr Miftah mengakui biasanya saat bulan puasa masyarakat di Indonesia justru lebih konsumtif. Sehingga, saat berbuka puasa makanan manis dan gorengan seringkali menjadi santapan favorit.
Dengan kondisi itu, kata dia, tak jarang terjadi kenaikan berat badan saat puasa. Sebab makanan yang dikonsumsi bukannya terkontrol malah berlebihan dibandingkan hari biasanya di luar bulan puasa.
"Kalau di kita itu, berbuka banyak makan tapi sahur dikit. Harusnya lebih ditingkatkan makanan saat sahur. Padahal proses puasa yang dibutuhkan asupan sahur, karena lebih banyak tubuh bekerja dibandingkan malam hari. Jadi bisa aja terjadi kelebihan berat badan, karena tubuh tidak bekerja," ungkap dr Miftah.
Baca juga: 6 Tips Sahur Agar Puasa Hari Pertama Lancar
(vit/vit)











































