Adalah tim peneliti dari Israel yang menemukan bahwa lipatan diagonal di daun telinga bisa jadi indikator tingginya risiko seseorang untuk terkena stroke.
Peneliti mendasarkan fakta ini setelah mengamati 241 orang yang pernah mengalami stroke. Nyatanya lebih dari tiga-perempat dari mereka memiliki daun telinga seperti itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini juga berlaku pada 112 dari 153 pasien (73 persen) yang mengalami 'stroke mini'. Demikian seperti dilaporkan The Sun.
Dalam bahasa medis, lipatan diagonal di telinga ini disebut sebagai 'Frank's sign'. Diduga penyumbatan pembuluh darah yang meningkatkan risiko stroke juga mengakibatkan suplai darah yang rendah ke daun telinga, sehingga daun telinga kehilangan elastisitas lalu memunculkan lipatan tersebut.
Baca juga: Cara Keliru yang Sering Dilakukan Saat Menolong Orang Stroke
Dalam studi sebelumnya, lipatan di telinga ini sering dikaitkan dengan tingginya risiko serangan jantung. Penemunya, seorang dokter di AS bernama Sanders T Frank mengaku menemukan lipatan ini pada pasien-pasien muda dengan gangguan jantung angina.
Kendati demikian fakta ini tidak dapat dikaitkan dengan mitos menusuk telinga ataupun jari tangan dengan jarum untuk mencegah stroke.
"Secara medis dan praktik, ini tidak ada korelasinya," tegas dr Priscilla Ryanti Andradi, SpS kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
Metode ini diyakini hanya untuk menjaga kesadaran pasien. Alih-alih mencoba metode yang tidak tepat, pasien stroke baiknya harus segera dibawa ke rumah sakit mengingat keberhasilan penanganannya sangat dipengaruhi oleh 'golden time' atau waktu.
Baca juga: Percaya atau Tidak, Cupang di Leher Kadang Juga Bisa Picu Stroke
Berikut ini penjelasan singkat tentang gejala stroke yang harus diingat dan dipahami banyak orang.
(lll/up)











































