Lipatan Diagonal di Telinga Dikaitkan dengan Risiko Stroke

Lipatan Diagonal di Telinga Dikaitkan dengan Risiko Stroke

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Selasa, 30 Mei 2017 08:08 WIB
Lipatan Diagonal di Telinga Dikaitkan dengan Risiko Stroke
Foto: Thinkstock
Jakarta - Risiko sejumlah penyakit tidak hanya bisa dilihat dari perubahan metabolisme tubuh. Seperti halnya stroke. Penelitian terbaru mengungkap bentuk daun telinga tertentu bisa mengindikasikan risiko stroke.

Adalah tim peneliti dari Israel yang menemukan bahwa lipatan diagonal di daun telinga bisa jadi indikator tingginya risiko seseorang untuk terkena stroke.

Peneliti mendasarkan fakta ini setelah mengamati 241 orang yang pernah mengalami stroke. Nyatanya lebih dari tiga-perempat dari mereka memiliki daun telinga seperti itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporan penelitian yang dipublikasikan American Journal of Medicine ini disebutkan bahwa 78 dari 88 pasien yang mengalami stroke total (88 persen) memiliki lipatan diagonal di telinganya.

Ini juga berlaku pada 112 dari 153 pasien (73 persen) yang mengalami 'stroke mini'. Demikian seperti dilaporkan The Sun.

Dalam bahasa medis, lipatan diagonal di telinga ini disebut sebagai 'Frank's sign'. Diduga penyumbatan pembuluh darah yang meningkatkan risiko stroke juga mengakibatkan suplai darah yang rendah ke daun telinga, sehingga daun telinga kehilangan elastisitas lalu memunculkan lipatan tersebut.

Baca juga: Cara Keliru yang Sering Dilakukan Saat Menolong Orang Stroke

Dalam studi sebelumnya, lipatan di telinga ini sering dikaitkan dengan tingginya risiko serangan jantung. Penemunya, seorang dokter di AS bernama Sanders T Frank mengaku menemukan lipatan ini pada pasien-pasien muda dengan gangguan jantung angina.

Kendati demikian fakta ini tidak dapat dikaitkan dengan mitos menusuk telinga ataupun jari tangan dengan jarum untuk mencegah stroke.

"Secara medis dan praktik, ini tidak ada korelasinya," tegas dr Priscilla Ryanti Andradi, SpS kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

Metode ini diyakini hanya untuk menjaga kesadaran pasien. Alih-alih mencoba metode yang tidak tepat, pasien stroke baiknya harus segera dibawa ke rumah sakit mengingat keberhasilan penanganannya sangat dipengaruhi oleh 'golden time' atau waktu.

Baca juga: Percaya atau Tidak, Cupang di Leher Kadang Juga Bisa Picu Stroke

Berikut ini penjelasan singkat tentang gejala stroke yang harus diingat dan dipahami banyak orang.

(lll/up)

Berita Terkait