Lewat Cuci Sperma, Pria Positif HIV dapat Cegah Penularan ke Calon Anak

Lewat Cuci Sperma, Pria Positif HIV dapat Cegah Penularan ke Calon Anak

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 05 Jun 2017 12:11 WIB
Lewat Cuci Sperma, Pria Positif HIV dapat Cegah Penularan ke Calon Anak
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Bagi pria yang diketahui positif terjangkit human immunodeficiency virus (HIV), mungkin bisa ada kekhawatiran untuk memiliki keturunan karena takut pasangan dan anaknya kelak terjangkit hal yang sama. Dalam hal ini Lembaga Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyetujui sebuah metode baru yaitu dengan cuci sperma.

Dalam Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR), dr Jeniffer F. Kawwass dari Divisi Kesehatan Reproduksi CDC menjelaskan bahwa cuci sperma adalah strategi untuk semakin meminimalkan risiko transmisi virus. Caranya dengan secara selektif memilih sperma yang sehat dari air mani lalu digunakan untuk inseminasi atau in vitro fertilization (IVF).

Baca juga: Jenis HIV di Darah Beda dengan HIV di Sperma

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dr Jeniffer sperma yang telah 'dicuci' ini sekitar 92-99 persen bebas dari virus. Oleh karena itu bisa dikatakan ibu dan calon anaknya kelak akan aman dari risiko infeksi.

"Inseminasi dengan menggunakan sperma donor bebas HIV adalah pilihan paling aman untuk wanita yang tidak terinfeksi namun memiliki pasangan yang terinfeksi. Namun dengan bukti yang ada saat ini risiko terjadinya transmisi bisa ditekan serendah mungkin bila dilakukan strategi yang sesuai," tulis dr Jeniffer seperti dikutip dari MMWR, Senin (5/6/2017).

Selain dengan metode cuci sperma dr Jennifer mengatakan sebetulnya pasangan yang positif HIV juga bisa memiliki anak dengan aman menggunakan bantuan obat antiretroviral (ARV). Obat tersebut bekerja dengan menekan jumlah virus yang ada di tubuh, menurunkan risiko transmisi.

Cuci sperma dalam hal ini berfungsi sebagai metode tambahan apabila pasangan benar-benar ingin memastikan keamanan kehamilan.

"Pasangan positif HIV mungkin bisa mendiskusikan pilihan terapi pada penyedia layanan medis yang bisa menjelaskan risiko dan manfaat dari jenis terapi yang berbeda bila ingin mencoba konsepsi," pungkas dr Jennifer.

Baca juga: Begini Cara Mencegah Penularan HIV-AIDS dari Ibu ke Anak (fds/up)

Berita Terkait