Khususnya anak-anak, terkadang tidak berpikir panjang ketika mem-posting sesuatu di medsos. Termasuk untuk hal-hal yang bersifat sensitif dan memancing kontroversi.
Orang tua punya peran dalam kondisi seperti itu. Ketika anak menyampaikan argumen bernada negatif seperti 'aku benci hal ini' atau semacamnya, maka orang tua sebaiknya membuka ruang diskusi. Beri kesempatan bagi anak untuk menyampaikan pendapat, sehingga tidak langsung lari ke medsos.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: MUI Keluarkan Fatwa Penggunaan Medsos, Apa Saja yang Diharamkan?
Untuk hal-hal yang berhubungan dengan kekerasan, psikolog yang akrab disapa Nina ini mengingatkan adanya dampak negatif terhadap tumbuh kembang anak. Ketika terpapar oleh informasi-informasi negatif, maka otaknya akan bekerja menyimpan dan suatu saat me-recall memori-memori negatif tersebut.
"Bayangkan, disaat anak belum memiliki filter yang baik mereka harus menerima informasi-informasi yang sifatnya radikal. Jika suatu saat anak dihadapkan oleh masalah, data inilah yang diambil untuk pemecahan masalah," kata Nina.
Baca juga: Cegah Trauma Korban Persekusi, Ini yang Bisa Dilakukan Psikolog (up/up)











































