Belum lama redaksi menerima sebuah komentar lewat akun Instagram detikHealth yang mengatakan bahwa kolang kaling yang dijual di pasaran ada yang mengandung boraks dan tawas. Lantas, bagaimana pendapat ahli gizi soal ini?
Menurut nutrisionis Mochamad Aldis Rusliadi SKM, tidak dipungkiri besarnya permintaan konsumen dan demi mendapatkan keuntungan besar, kadang sebagian pedagang berbuat curang dengan menambahkan bahan-bahan kimia berbahaya dalam pengolahan kolang kaling. Ini bertujuan agar kolang kaling terlihat lebih menarik, segar dan tahan lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi ya tentu tidak semua kolang kaling mengandung boraks," sambungnya lagi.
Baca juga: Cara Tepat Olah Kolang-kaling Agar Gizinya Tak Hilang
Dikatakan juga oleh nutrisionis, Leona Victoria Djajadi MND, tidak semua kolang kaling mengandung boraks atau tawas. Jika membeli dari buah asli yang dipotong tentu tidak berboraks. Untuk membedakan kolang kaling berboraks atau tidak harus melakukan serangkaian tes di laboratorium terlebih dahulu.
"Harus dites lab ya. Yang pasti kalau fresh itu biasanya dilalerin. Kalau laler aja engga mau, berarti ada apa-apanya," kata Victoria.
Seperti yang kita ketahui jika benar kolang kaling dicampur dengan bahan kimia tentu sangat tidak baik dikonsumsi dan akan berefek buruk dalam jangka panjang.
"Tentu kalau dimakan pasti bahaya buat tubuh apalagi jika dalam jumlah banyak dan sering. Dampaknya bisa langsung pada orang-orang sensitif bisa terasa, seperti mual, pusing dan gangguan pencernaan atau dampak akumulatif sampai kanker," pungkas Aldis.
Baca juga: Meski Tak Bisa Sembuhkan Saraf Kejepit, Kolang-kaling Tetap Bergizi Lho (hrn/up)











































