"Kalau orang gemuk pasti kolesterol tinggi, kalau orang kurus pasti kurang kolesterol? Nggak juga," terang dr Franciscus Ari, SpPD pada detikHealth, Kamis (15/6/2017) di kawasan Kebayoran.
Baca juga: Asupan Seperti Ini Bisa Bantu Turunkan Kolesterol Tinggi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hati memproduksi sebanyak 80 persen dari jumlah kolestrol dalam tubuh, sisanya diperoleh dari diet seseorang. Namun, produksi kolesterol hati juga distimulus oleh diet seseorang.
"Hati memproduksi kolesterol sesuai dengan apa yang kita makan dan sesuai aktivitas tubuh, jika aktivitas kita rendah maka kalori yang tidak terpakai akan tersimpan menjadi lemak dan kolesterol," ujar dokter spesialis lulusan Universitas Indonesia dengan predikat cumlaude tersebut.
dr Ari menerangkan, orang yang gemuk dikarenakan adanya lemak bawah kulit dan lemak visceral sedangkan orang yang memiliki kolestrol lemaknya ada di dalam aliran darah seseorang.
"Mana yang lebih bahaya, kolestrol atau kegemukan? Keduanya sama-sama berbahaya," kata dr Ari. Ia pun mengingatkan dua masalah tersebut harus sama-sama diatasi dengan serius.
Baca juga: Punya Kolesterol Tinggi, Adakah Ciri-cirinya Pada Tubuh? Ini Kata Dokter (ajg/ajg)











































