Hal ini diakui oleh psikolog anak dan keluarga Rosdiana Setyaningrum. Menurutnya, masih banyak keluarga yang menjadikan belanja lebaran, mulai dari pakaian baru hingga kue sajian, sebagai beban.
"Padahal seharusnya belanja lebaran bisa jadi momen intim keluarga lho. Jadi jangan dilihat konsumtifnya, tapi bagaimana belanja bersama itu mempererat ikatan antara keluarga," tutur wanita yang akrab disapa Diana ini kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Diana, orang tua harus paham dulu bahwa belanja lebaran yang dilakukan bukanlah kegiatan berfoya-foya. Belanja lebaran dilakukan memang untuk mencari barang atau pakaian yang dibutuhkan oleh anggota keluarga, baik anak maupun orang tua.
Selain itu, jadikan momen belanja lebaran sebagai kegiatan yang menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga. Berkeliling mencari baju baru misalnya, bisa dilakukan dengan cara seru sehingga anak tidak bosan.
"Dibikin seru aja, misalnya cari baju yang samaan buat anak sama mama dan papanya. Habis belanja juga bisa makan bareng di restoran, jadinya anak nggak bosan dan bengong aja ketika ibu belanja," ungkapnya.
Baca juga: Lewat Angpau Lebaran, si Kecil Juga Bisa Belajar Mengelola Keuangan Lho
(mrs/up)











































