Mayo Clinic menyebut placenta accreta, atau sering disebut juga retained placenta, sebagai kondisi kehamilan serius yang terjadi ketika pembuluh darah dan bagian lain dari plasenta tumbuh terlalu dalam di dinding rahim.
Normalnya, plasenta akan lepas dari dinding rahim pada saat proses pesalinan berlangsung. Namun pada placenta accreta, sebagian atau seluruh plasenta tetap menempel sehingga berisiko memicu perdarahan hebat saat melahirkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehamilan dengan placenta accreta dikategorikan sebagai high-risk pregnancy atau kehamilan risiko tinggi. Jika kondisi ini terdeteksi semasa hamil, kemungkinan proses persalinan akan dilakukan dengan operasi sesar. Bahkan kadang diikuti dengan operasi pengangkatan rahim atau histerektomi.
Siapa saja yang berisiko mengalami placenta accreta? Mayo Clinic meyebut kehamilan di atas usia 35 tahun dan riwayat operasi rahim sebelumya, termasuk faktor risiko untuk mengalami kondisi tersebut. Ketika merencanakan untuk punya anak ketiga baru-baru ini, Kim telah menginjak usia 36 tahun, sudah melahirkan dua anak sebelumnya, dan pernah operasi pada kelahiran anak pertamanya yang juga disertai placenta accreta.
Baca juga: Anak Kembar Cristiano Ronaldo Dikabarkan Lahir Dari Ibu Pengganti, Apa Itu?
(up/up)











































