"Informasi yang kami terima, memang yang bersangkutan jaga 2x24 jam," kata Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi Dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) Dr Andi Wahyuningsih Attas, SpAn, MKes, saat dihubungi detikHealth, Rabu (28/6/2017).
"Sebenarnya jaga 24-25 (Juni). Tapi karena hanya ada 1 pasien saja, 25 itu minta tukar sama teman," kata dr Andi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan hanya satu pasien yang ditangani, dr Andi menyebut kecil kemungkinannya dr Stefanus meninggal karena kelelahan. Namun untuk penyebab pastinya, dr Andi mengaku belum mendapat informasi lebih detail. Termasuk kabar bahwa yang bersangkutan mengidap kelainan pembuluh darah.
"Saya belum dengar soal itu," kata dr Andi.
Sebelumnya, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) telah memastikan dr Stefanus meninggal bukan karena kelelahan atau overworked. Yang bersangkutan menangani satu pasien di ICU dan satu pasien operasi ketika menjalankan tugas jaga pada 24-25 Juni.
Baca juga: PERSI: Dokter Stefanus Meninggal Bukan karena Overworked
(up/up)











































